ANALISIS EMISI KARBON DIOKSIDA (CO2) DARI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN SERAPAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU
Main Authors: | Oktasari, Devi, Yansen, Yansen, Guswarni, Anwar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/20266/1/Skripsi%20Devi%20Oktasari%20E1B015007.pdf http://repository.unib.ac.id/20266/ |
Daftar Isi:
- Pemanasan global merupakan suatu keadaan dimana meningkatnya suhu bumi menjadi lebih panas yang berdampak pada perubahan iklim. Pemanasan global disebabkan oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global yaitu gas karbon dioksida (CO2). Kontribusi CO2 terhadap pemanasan global mencapai 64% (Mimuroto dan Koizumi, 2003 dalam Sugiyono, 2006). Salah satu sumber CO2 berasal dari aktivitas rumah tangga. Emisi CO2 dari sektor rumah tangga merupakan emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga. Seiring dengan aktivitas yang dilakukan maka kebutuhan masyarakat juga akan mengalami peningkatan. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, biasanya tidak terlepas dari aktivitas yang menggunakan energi seperti penggunaan bahan bakar untuk memasak dan penggunaan listrik. Aktivitas rumah tangga juga menghasilkan sampah. Berdasarkan penggunaan bahan bakar memasak, penggunaan listrik, dan sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga memicu peningkatan emisi CO2. Oleh karena itu, aktivitas rumah tangga menjadi salah satu sumber emisi CO2. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak yang terjadi akibat peningkatan emisi CO2 adalah melalui penyediaan ruang terbuka hijau. Tanaman sebagai komponen utama pengisi ruang terbuka hijau memiliki kemampuan dalam menyerap emisi CO2 sehingga mampu mengurangi emisi CO2 di alam. Terjadinya peningkatan emisi CO2 yang bersumber dari aktivitas rumah tangga merupakan suatu masalah penting yang perlu diteliti. Penelitian yang berkaitan dengan hal ini belum pernah dilakukan di wilayah Kota Bengkulu. Peneliti tertarik melakukan penelitian hal tersebut di Kecamatan Teluk Segara yang termasuk dalam wilayah administratif Kota Bengkulu. Kecamatan Teluk Segara memiliki jumlah kelurahan terbanyak. Banyaknya kelurahan yang ada di Kecamatan Teluk Segara juga memiliki banyak rumah tangga yang tersebar. Rumah tangga pada suatu wilayah memiliki keragaman aktivitas begitu juga dengan wilayah Kecamatan Teluk Segara. Berdasarkan aktivitas yang dilakukan seperti penggunaan bahan bakar untuk memasak, penggunaan listrik dan sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga belum diketahui berapa jumlah emisi CO2 yang dihasilkan di Kecamatan Teluk Segara. Ketersediaan ruang terbuka hijau di wilayah ini belum diketahui kemampuan serapannya. Oleh karena itu, untuk mengetahui hal tersebut maka perlu dilakukan analisis emisi CO2 dari sektor rumah tangga dan serapan ruang terbuka hijau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis emisi CO2 yang dihasilkan dari sektor rumah tangga, menganalisis kemampuan daya serap ruang terbuka hijau, membandingkan antara kemampuan daya serap ruang terbuka hijau dengan emisi CO2 yang dihasilkan dari sektor rumah tangga di Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. . Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2019 di Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Emisi CO2 dari sektor rumah tangga dianalisis dengan menggunakan metode perhitungan emisi CO2. Kemampuan serapan CO2 berdasarkan tutupan vegetasi dianalisis berdasarkan luasan lahan bervegetasi di wilayah penelitian dan daya serap tutupan vegetasi. Serapan CO2 berdasarkan biomassa pohon yang ada di pekarangan rumah tangga wilayah penelitian dianalisis dengan menghitung biomassa pohon menggunakan persamaan allometrik, kandungan karbon, dan kemampuan serapan CO2. Berdasarkan penelitian bahwa emisi CO2 yang dihasilkan dari sektor rumah tangga di Kecamatan Teluk Segara yaitu sebesar 21.139,73 tonCO2/tahun. Serapan CO2 yang dihasilkan di Kecamatan Teluk Segara yaitu sebesar 33.623,46 tonCO2/tahun. Kemampuan serapan CO2 ruang terbuka hijau lebih besar dibandingkan emisi CO2 yang dihasilkan dari sektor rumah tangga.