KAJIAN OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA SERTA PERSEPSI MASYARAKAT DESA PAL VIII TERHADAP HUTAN MADAPI TNKS DI DESA PAL VIII KECAMATAN BERMANI ULU RAYA KABUPATEN REJANG LEBONG
Main Authors: | Sari, Devi Nur Indah, Gunggung, Senoaji, Siswahyono, Siswahyono |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/20264/1/SKRIPSI.pdf http://repository.unib.ac.id/20264/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembangkan perekonomiannya melalui industri pariwisata. sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang dijadikan potensi yang besar bagi pengembangan pariwisata, meskipun begitu pengembangan kepariwisataan Indonesia masih belum maksimal. Indonesia banyak sekali memiliki tempat wisata. Hutan merupakan sumber daya alam dengan berbagai manfaat baik manfaat yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Manfaat langsung berupa produk jasa lingkungan yang manfaatnya secara langsung bisa di rasakan oleh manusia seperti menghasilkan oksigen untuk bernafas dan keindahan alam. Salah satu karakteristik sumberdaya hutan adalah mampu menyediakan sumberdaya alam dan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia seperti menghasilkan kayu, menyimpan bahan mineral, menyimpan air, menghasilkan oksigen, penyangga kehidupan, pariwisata dan lain sebagainya. Daya tarik wisata menurut Direktoral jendral pemerintahan dibagi menjadi tiga macam. Pertama, daya tarik wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya. Potensi wisata alam dapat dibagi menjadi 4 kawasan, yaitu (a) flora fauna, (b) keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan ekosistem hutan bakau, (c) gejala alam, misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau, (d) budi daya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan, usaha perikanan. Kedua, daya tarik wisata sosial budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata, meliputi museum, peninggalan sejarah, upacara adat, seni pertunjukan dan kerajinan. Ketiga, daya tarik wisata minat khusus merupakan jenis wisata yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, para wisatawan harus memiliki keahlian, contohnya: berburu mendaki gunung, arung jeram, tujuan pengobatan, agrowisata, dan sebagainya. ix Dari hasil penelitian objek dan daya tarik wisata Hutan MADAPI TNKS terdiri dari camping ground, rumah pohon, rumah rumpi, spot Hutan pinus dan akar gantung yang terletak di Desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong berupa daya tarik wisata alam yang mengandalkan keindahan pemandangan alam. Persentase karakteristik responden berdasarkan kelas umur 34-48 tahun adalah 39% dengan jumlah responden 28 orang, responden kelas umur 19-33 tahun adalah 35 % dengan jumlah responden 25 orang sedangkan responden kelas umur 49-63 tahun sebesar 19 % atau sebanyak 14 orang responden dan kelas umur 64-78 tahun sebesar 7 % atau sebanyak 5 orang responden. Responden laki-laki lebih banyak dari pada reponden perempuan, responden laki-laki sebesar 62 % atau sebanyak 45 responden. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir paling banyak yaitu pendidikan terakhir SMA sebesar 47% atau sebanyak 34 reponden. Pekerjaan masyarakat Desa Pal VIII yang didapat dominan pekerjaan sebagai Petani dengan persentase 53 % atau sebanyak 38 responden. Berdasarkan status maritial responden sebagian besar sudah menikah dengan persentase 82% atau sebanyak 59 responden dan yang belum menikah sebesar 18% atau sebanyak 13 responden, hasil ini memberikan gambaran bahwa responden banyak yang sudah menikah. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan objek wisata Hutan MADAPI TNKS dari aspek ekonomi membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Desa Pal VIII, baik itu sebagai tukang parkir dan berjualan di objek wisata Hutan MADAPI TNKS. Dengan adanya kegiatan objek wisata Hutan MADAPI TNKS tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan dan mempengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Pal VIII.