KARAKTERISTIK KAYU MERANTI MERAH (Shorea sp) DAN MEDANG (Litsea spp) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUAT BADAN KAPAL
Main Authors: | Pakpahan, Chatarina Vanbora, Nani, Nuriyatin, Saprinurdin, Saprinurdin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/20262/1/2.SKRIPSI%20Chatarina%20Vanbora%20Pakpahan%20%28E1B014063%29.pdf http://repository.unib.ac.id/20262/ |
Daftar Isi:
- Kayu merupakan material yang masih banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan kapal. Tidak semua kayu dapat dijadikan sebagai material pembuat kapal. Kayu yang digunakan sebagai bahan baku badan kapal harus memenuhi persyaratan tertentu karena bagian ini berhubungan langsung dengan air laut dan ombak yang dapat merusak bagian badan kapal. Kayu yang paling sering dipakai oleh para pembuat kapal di kota Bengkulu ialah Meranti Merah (Shorea sp) dan Medang (Litsea spp). Kayu tersebut dikenal masyarakat memiliki kekuatan yang baik berdasarkan pengetahuan masyarakat secara turun-temurun. Untuk itu, perlu kajian ilmiah yang lebih mendalam melalui kegiatan penelitian sehingga dapat diperoleh jawaban alasan penggunaan kayu-kayu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik sifat anatomi kayu meranti merah dan medang, khususnya yang terkait dengan ukuran pori-pori dan daya serap kayu terhadap air laut, berat jenis serta keteguhan pukul kayu. Keteguhan pukul mencerminkan daya tahan kayu terhadap daya hantam ombak. Sampel penelitian berasal dari bahan baku kayu pada lokasi pembuat kapal di kota Bengkulu dan sekitarnya. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Sampel kayu penelitian yg digunakan adalah bahan baku kapal yang siap digunakan. Untuk masing-masing jenis kayu diambil 10 ulangan baik untuk sampel pengujian anatomi kayu, sampel pengujian keteguhan pukul dan 5 ulangan untuk sampel berat jenis. Variabel penelitian yang dijadikan parameter adalah ukuran diameter pori, daya serap air, berat jenis dan keteguhan pukul. Analisis yang digunakan adalah secara deskriptif lalu menyajikannya dalam bentuk grafik dan dengan menggunakan analis sampel uji-t. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh karakteristik kayu meranti merah yang digunakan sebagai bahan baku pembuat badan kapal memiliki nilai daya serap air sebesar 43% dengan luas pori 0,06344 mm2 berjumlah 9 pori per 4 mm2 dan kayu medang memiliki nilai daya serap air sebesar 56% dengan luas pori 0,01401 mm2 berjumlah 29 pori per 4 mm2. Untuk nilai berat jenis kayu meranti merah adalah 0,84 dan kayu medang adalah 0,83. Melalui uji impack charpy diperoleh nilai keteguhan pukul kayu meranti merah adalah 0,1419 j/mm2 dan kayu medang adalah 0,2371 j/mm2. Secara keseluruhan, berdasarkan karakteristik kayu dan uji impak charpy kayu yang lebih baik digunakan sebagai bahan baku pembuat badan kapal ialah kayu medang.