KEANEKARAGAMAN JENIS TANAMAN DAN PENDUGAAN POTENSI CADANGAN KARBON POHON PADA LAHAN PEKARANGAN DI DESA KUNGKAI BARU KECAMATAN AIR PERIUKAN KABUPATEN SELUMA

Main Authors: Wijaya, Agus Ade, Putranto, BAN, Gunggung, Senoaji
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/20249/1/skripsi%20ful%20bg%20agus1.pdf
http://repository.unib.ac.id/20249/
Daftar Isi:
  • Desa Kungkai Baru merupakan salah satu desa yang masuk dalam wilayah adminitrasi Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluama, Jumlah penduduk di Desa Kungkai Baru 1.881 jiwa terdiri dari 478 kepala keluarga ( KK) dengan luas wilayah 1.041,7 ha, dimana 45 ha lahan di Desa Kungkai Baru merupakan lahan pekarangan ( Data Pokok Desa Kungkai Baru, 2018). Penduduk di Desa Kungkai Baru sebagian besar memiliki luas pekarangan 0,25 Ha, namun dengan seiring bertambahnya jumlah penduduk dan bertambahnya kebutuhan akan tempat tinggal luas pekarangan yang dimiliki oleh setiap penduduk di Desa Kungkai Baru menjadi berkurang. Pekarangan merupakan salah satu lahan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi bagi penghuninya apa bila dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi lahan pekarangan juga memiliki fungsi ekologi yaitu sebagai pelestarian sumber daya tanah dan air, yang meliputi penjagaan kesuburan tanah dengan daur ulang, melindungi tanah terhadap erosi dan melindungi daur hidrologis serta sebagai sumber cadangan karbon. Tanaman yang memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup tinggi yaitu tanaman pohon, dimana tanaman pohon mampu menyimpan biomassa dalam jumlah yang banyak dibandingkan dengan tanaman lainya (Wiryono, 2009). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai keanekargaman jenis tanaman dan potensi cadangan karbon yang ada pada lahan pekarangan di Desa Kungkai Baru. penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober 2017- April 2019, meliputi studi pustaka, seminar proposal dan pengambilan data lapangan serta seminar hasil. Lokasi penelitian dilakukan di lahan pekarangan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Kungkai Baru dan di laboraturium Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penghitungan data lapangan menggunakan pendekatan rumus Shannon-Wiener untuk keanekaragaman jenis tanama, rumus alometrik dengan pendekatan geometrik untuk biomassa dan cadagan karbon mengunakan standar nasional indonesia (SNI 7724: 2011) Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jumlah individu, jenis, famili dan keanekaragaman tanaman pohon, anakan pohon/perdu dan herba yaitu di mana tanaman pohon jumlah individu 1.823, jumlah jenis 49 dan jumlah familli 25 memiliki indek keragaman 1,039 atau termasuk kedalam kriteria keanekaragaman sedang. Anakan pohon/perdu jumlah individu 2.022, jumlah jenis 69 dan jumlah familli 34 memiliki indek keragaman 1,521 atau termasuk ke dalam kriteria keanekaragaman sedang. Tanaman herba dengan jumlah individu 3.202, jumlah jenis 57 dan jumlah familli 30 memiliki indek keragaman 1,35 atau termasuk kriteria keragaman sedang. Keanekargaman jenis tanaman baik pohon, perdu/anakan pohon dan herba memiliki nilai indek keanekaragaman yang sama yaitu termasuk ke dalam kriteria keragaman sedang menurut Shannon-Wiener (Wiryono, 2009). Hal ini menunjukkan bahwa jenis tanaman yang ditanam di Desa Kungkai Baru cukup beragam. Nilai biomassa dan kandungan karbon per-jenis pohon cukup beragam, dari 49 jenis tanaman terdapat 5 jenis tanaman dengan nilai kandungan biomassa dan karbon yang paling tinggi. Kelima jenis tanaman tersebut yaitu pertama kelapa sawit dengan biomassa 112,54 (t/ha) dan kandungan karbon 52,89 (t/ha), kedua mahoni dengan biomassa 37,094 (t/ha) dan kandungan karbon 17,43 (t/ha), ketiga kelapa dengan biomassa 14,892 (t/ha) dan kandungan karbon 6,99 (t/ha), keempat mangga dengan biomassa 6,6091 (t/ha) dan kandungan karbon 3,106 (t/ha) dan kelima nangka dengan biomassa 3,497 (t/ha) dan kandungan karbon 1,644 (t/ha). Jenis tanaman dengan nilai biomassa dan kandungan karbon terendah yaitu sawo, jambu mete, beringin, talok dan dadap dimana nilai biomassa kurang dari 0,029 (t/ha) dan kandungan karbon kurang dari 0,014 (t/ha). Nilai total biomassa dan kandungan karbon dari 49 jenis tanaman yang terdapat pada pekarangan sampel yaitu total biomassa 198,48 (t/ha) dan total kandungan karbon 93,28 (t/ha). Bappenas (2010) membagi 3 kriteria simpanan karbon yaitu stok karbon tertinggi ( > 100 ton karbon per ha ), stok karbon sedang ( 35-100 ton karbon per ha) dan stok karbon rendah (< 35 ton karbon per ha). Berdasarkan kriteria tersebut kandungan karbon yang terdapat di pekarangan di Desa Kungkai Baru termasuk ke dalam stok karbon sedang karena total kandungan karbon berkisar antara 35 - 100 ton karbon per ha.