RESPON PERTUMBUHAN STEK TEH (Camellia sinensis) TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN PADA EKSTRAK BAWANG MERAH
Main Authors: | Novrianti, Nola, Hermansyah, Hermansyah, Dotti, Suryati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/20189/1/Skripsi%20Nola%20Novrianti.pdf http://repository.unib.ac.id/20189/ |
Daftar Isi:
- Perbanyakan tanaman teh dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif, namun perbanyakan tanaman teh yang tepat adalah melalui perbanyakan secara vegetatif yaitu melalui stek. Stek memiliki keunggulan dibandingkan dengan perbanyakan teh secara generatif yaitu lebih efektif, efisien, dan praktis serta bibit yang dihasilkan mempunyai sifat yang sama dengan pohon induknya. Perbanyakan dengan cara stek memiliki kelemahan yaitu sedikitnya stek yang membentuk akar dan lambatnya pertumbuhan tunas. Hal ini dipengaruhi dari auksin yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT). Ekstrak bawang merah sebagai ZPT alami memiliki kandungan auksin yang berfungsi merangsang pertumbuhan tanaman seperti memacu pembentukan akar dan pertumbuhan tunas Penggunaan ekstrak bawang merah dilakukan melalui metode perendaman, karena dengan perendaman akan memudahkan suatu bagian tanaman untuk menyerap auksin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi dan lama perendaman dalam ekstrak bawang merah yang terbaik untuk memacu pertumbuhan stek bibit teh serta untuk mendapatkan interaksi dari kedua perlakuan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai Maret 2019 di PT Sarana Mandiri Mukti Desa Tangsi Baru, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu pada ketinggian tempat 1000 Mdpl. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi ekstrak bawang merah yang terdiri dari 0%, 20%, 33,3%, 42,8% dan 50%, sedangkan faktor kedua yaitu lama perendaman dalam ekstrak bawang merah terdiri dari 0 jam, 3 jam, 6 jam, L9 jam, dan 12 jam. Dari dua faktor terdapat 25 kombinasi perlakuan, dari setiap kombinasi terdapat 4 tanaman yang diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh total tanaman yaitu 300 tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman dalam ekstrak bawang merah. Pemberian konsentrasi ekstrak bawang merah 20% dan lama perendaman 3 jam sudah mampu memacu pertumbuhan bibit teh.