KARAKTERISASI SEPULUH AKSESI CABAI RAWIT BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI
Main Authors: | Simatupang, Irfan Riyadi, Rustikawati, Rustikawati, Hesti, Pujiwati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/20175/1/Skripsi%20saya%20%281%29.pdf http://repository.unib.ac.id/20175/ |
Daftar Isi:
- Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura dari famili Solanaceae yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Produktivitas cabai rawit secara nasional pada tahun 2015 adalah 869.954 ton ha-1, sedangkan produktivitas cabai rawit pada tahun 2016 sebesar 915.997 ton ha-1. Data tersebut menunjukkan bahwa tahun 2016 produktivitas secara nasional mengalami peningkatan. Kondisi demikian dinilai belum mampu mencukupi kebutuhan cabai rawit secara nasional pada tahun 2017 sebesar 1.153.155 ton ha-1. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas cabai rawit yaitu dengan cara merakit varietas unggul yang berdaya hasil tinggi melalui program pemuliaan tanaman. Pemuliaan tanaman bertujuan untuk memperbaiki karakter tanaman agar sesuai dengan kebutuhan manusia dengan memanfaatkan potensi genetik dan interaksi genotipe dengan lingkungan. Langkah awal untuk menunjang program pemuliaan sebelum melakukan seleksi adalah melakukan karakterisasi dan mengidentifikasi plasma nutfah cabai. Karakterisasi bertujuan untuk mengetahui informasi yang terkandung dalam setiap genotipe, berupa sifat-sifat penting yang bernilai ekonomis atau yang merupakan penciri dari varietas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara morfologi sepuluh aksesi cabai rawit koleksi Unib. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2018 di lahan percobaan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan dan faktor tunggal yaitu genotipe yang diuji dari 10 aksesi. Variabel yang diamati meliputi variabel kuantitatif (tinggi tanaman, diameter batang, tingkat kehijauan daun, umur berbunga, bobot per buah, bobot buah total pertanaman, panjang buah, diameter buah, umur panen, jumlah buah, bobot brangkas segar tanaman, bobot kering tanaman) dan variabel kualitatif (warna batang, bentuk batang, bentuk daun, tepi daun, warna daun, posisi bunga, warna corolla, warna tempat corolla, warna anther, bentuk ujung buah, bentuk pangkal buah, bentuk tepi kelopak buah, permukaan kulit buah, warna buah muda, warna buah matang, bentuk buah). Karakter kuantitatif dianalisis secara statistik dengan sidik ragam (ANAVA) dengan taraf 5%. Jika variabel pengaruh nyata dilakukan uji lanjut dengan analisis Scott-Knot dan Karakter kualitatif dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe yang memiliki bobot buah total per tanaman tertinggi adalah G8, selain bobot buah total per tanaman G8 juga memiliki tingkat kehijauan daun, panjang buah, diameter buah, bobot per buah yang masuk dalam kelompok tinggi. Genotipe G5 dan G10 memiliki karakter tinggi tanaman, diameter batang, tingkat kehijauan daun, panjang buah, bobot per buah, jumlah buah, bobot brangkasan segar tanaman masuk dalam kelompok tinggi, namun pada bobot buah total per tanaman yang masuk dalam kelompok sedang. Buah cabai rawit yang baik berdasarkan sifat kualitatif adalah G2 dan G5 dengan variabel permukaan kulit buah, warna buah muda, warna buah matang dan bentuk buah.