RESPON PERTUMBUHAN PLBS (PROTOCORM LIKE BODIES) ANGGREK DENDROBIUM SP Pada BEBERAPA TARAF KONSENTRASI BAP Dan NAA SECARA IN VITRO

Main Authors: Putri, Cici Mulia, Atra, Romeida, Reny, Herawati
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/20169/1/skripsi%20Cici%20Mulia%20Putri.pdf
http://repository.unib.ac.id/20169/
Daftar Isi:
  • Dendrobium merupakan salah satu jenis anggrek yang menempati posisi teratas dalam urutan tren pasar anggrek. Diantara anggrek yang penting secara komersial, Dendrobium menyumbang sekitar 80% dari total anggrek tropis sehingga banyak diburu, namun sulitnya pertumbuhan dan perkembangan anggrek Dendrobium di alam menyebabkan anggrek ini langka. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala dalam penyediaan bibit dengan cepat ialah dengan teknik kultur jaringan (in vitro). Jika telah dikuasai metode perbanyakan secara in vitro, maka produksi dalam jumlah banyak dapat cepat dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kombinasi ZPT yang memberikan respon pertumbuhan anggrek Dendrobium sp yang cepat sehingga diperoleh bibit yang banyak dan cepat. Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2018 sampai dengan Maret 2019 di Laboratorium Agronomi Divisi Bioteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi NAA dan BAP terbaik pada pertumbuhan PLB (Protocorm Like Bodies) anggrek Dendrobium sp. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial, dengan 20 kombinasi perlakuan yaitu konsentrasi BAP (0 ppm, 2 ppm, 4 ppm dan 6 ppm) dan konsentrasi NAA (0 ppm, 0,5 ppm, 1,0 ppm, 1,5 ppm dan 2 ppm), diulang sebanyak 4 kali dan setiap kombinasi perlakuan terdiri masing-masing 3-5 PLBs atau terdapat 80 botol kultur. Variabel yang di amati yaitu saat tumbuh PLBs, diameter massa PLBs, jumlah PLBs, tunas PLBs, warna PLBs dan bobot basah total hasil kultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian NAA dan BAP tidak berpengaruh nyata pada semua variabel pengamatan serta NAA secara tunggal. Perbedaan konsentrasi BAP berpengaruh nyata terhadap saat tumbuh PLBs, diameter massa PLBs dan jumlah PLBs, namun tidak berpengaruh nyata terhadap bobot akhir total hasil kultur. Saat tumbuh PLBs terbaik diperoleh pada pemberian BAP 6 ppm tanpa NAA. Diameter PLBs terbaik diperoleh pada konsentrasi 0 ppm BAP dan Saat tumbuh terbaik diperoleh pada konsentrasi 6 ppm.