APLIKASI TIGA JENIS PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI HIBRIDA UNIB (Capsicum annuum L.)

Main Authors: Maryono, Andi Tri, Dwi Wahyuni, Ganefianti, Bambang, Gonggo M
Format: Thesis PeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/20165/1/Skripsi%20andi%20tri%20maryono%20APLIKASI%20TIGA%20JENIS%20PUPUK%20ANORGANIK%20TERHADAP%20PERTUMBUHAN%20DAN%20HASIL%20CABAI.pdf
http://repository.unib.ac.id/20165/
Daftar Isi:
  • Produktivitas cabai di Indonesia lebih rendah jika dibandingkan dengan negara China. Hal ini disebabkan masih banyaknya petani yang menggunakan benih lokal yang ditanam secara terus menerus sehingga menghasilkan produksi yang rendah. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas cabai dilakukan dengan cara penggunaan benih hibrida unggul yang memiliki produktivitas yang tinggi, umur panen genjah, memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit, dan buah yang disukai para konsumen serta daya adaptasi lingkungan yang tinggi. Para pemulia Universitas Bengkulu telah menghasilkan hibrida unggulan yang memiliki potensi produktivitas tinggi dan tahan terhadap hama dan penyakit. Selain menggunakan varietas cabai hibrida, upaya peningkatan produktivitas yang dilakukan melalui pemupukan. Pemupukan pada tanaman dilakukan dengan cara memberikan pupuk anorganik dan organik. Pupuk anorganik dikategorikan dalam 2 jenis yaitu pupuk anorganik tunggal dan pupuk aorganik majemuk. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juni 2018 sampai Oktober 2018 di Kompleks Perumahan DIKNAS, Kelurahan Surabaya, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu yang merupakan lahan percobaan berbentuk screen house milik warga. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis pupuk terdiri atas 3 jenis yaitu : NPK Mutiara (16:16:16) = 300 kg/ha, Urea+KCl+TSP = 250 kg/ha+500 kg/ha+400 kg/ha, 1⁄2 dosis Urea+1⁄2 dosis KCl+1⁄2 dosis TSP+1⁄2 dosis NPK Mutiara (16:16:16) = 125 kg/ha+250 kg/ha+200 kg/ha+150 kg/ha. Faktor kedua adalah Varietas cabai hibrida terdiri atas 3 varietas yaitu : UNIB C H73, UNIB C H65 dan, UNIB C H13. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 pasang perlakuan, diulang 5 kali sehingga diperoleh 45 satuan percobaan, yang terdiri atas 2 tanaman sehingga didapatkan 90 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan interaksi yang nyata antar jenis pupuk anorganik dan tiga varietas cabai hibrida unib terhadap peubah diameter buah, umur berbunga, dan jumlah buah total. Aplikasi pupuk anorganik pada varietas cabai hibrida memberikan respon yang berpengaruh nyata terhadap diameter batang, umur berbunga dan jumlah buah total. Pertumbuhan tiga jenis cabai hibrida UNIB menunjukkan perbedaan yang nyata pada tinggi cabang dikotomus, panjang kanopi daun, luas kanopi daun, diameter batang, umur panen, umur berbunga, jumlah buah total, diameter buah, bobot segar buah, panjang buah dan panjang tangkai buah. Hasil penelitian menunjukan aplikasi pupuk anorganik urea+KCl+TSP menghasilkan jumlah buah total tertinggi pada varietas UNIB C H65. Aplikasi pupuk anorganik Urea+KCl+TSP menghasilkan tinggi tanaman yang lebih tinggi dari aplikasi pupuk anorganik lainnya, dengan umur berbunga yang lebih cepat dibandingakan aplikasi pupuk anorganik lainnya. Aplikasi pupuk anorganik pada varietas UNIB C H73 menghasilkan diameter batang lebih besar, umur panen yang relatif cepat, panjang tangkai buah lebih panjang, panjang buah terpanjang dan bobot buah segar terberat dibandingkan varietas lainnya.