KAJIAN POTENSI LAPANGAN USAHA PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI DI SUMATERA
Main Authors: | Manullang, Chandra, Nyayu, Neti Arianti, Nusril, Nusril |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/20104/1/SKRIPSI.pdf http://repository.unib.ac.id/20104/ |
Daftar Isi:
- Secara nasional, sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDB Indonesia yaitu sebesar 13,47 persen, sedangkan yang memberikan kontrbusi terbesar adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 20,51 persen pada tahun 2016 (BPS Indonesia, 2017b). Oleh sebab itu maka pembangunan sektor pertanian perlu terus ditingkatkan agar mampu memberikan kontribusi dalam pembentukan Produk Domestik Bruto, dan mampu untuk mencukupi persediaan bahan baku bagi sektor industri pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi subsektor, prioritas pengembangan dan komoditas unggulan pertanian, serta hubungan sektor pertanian basis dalam penyerapan tenaga kerja sektor pertanian. Metode penentuan objek penelitian yang digunakan adalah purposive atau sengaja, menggunakan data sekunder dari website BPS Indonesia. Metode analisis data yaitu metode Location Quotient (LQ) dan Dynamic Location Quotient (DLQ) untuk menganalisis subsektor basis dan nonbasis. Metode Shift Share digunakan untuk menganalisis prioritas pengembangan subsektor pertanian, metode analisis korelasi Pearson untuk menganalisis hubungan sektor pertanian basis dengan serapan tenaga kerja sektor pertanian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Subsektor basis serta prioritas pengembangan utama dan komoditi unggulan yaitu, 1. Aceh: subsektor peternakan (ayam, itik, kambing, kerbau, sapi, telur ayam, dan telur itik; 2. Sumatera Utara: subsektor perkebunan (sawit dan karet); 3. Sumatera Barat: subsektor jasa pertanian; 4, Riau (sawit); 5. Jambi: subsektor perkebunan (sawit dan karet); 6. Sumatera Selatan: subsektor perkebunan (karet dan kopi); 7. Bengkulu: subsektor peternakan (kambing, kerbau, sapi, dan telur); 8. Lampung: subsektor peternakan (ayam, kambing, sapi, dan telur); 9. Bangka Belitung: subsektor perkebunan (sawit); 10. Kepulauan Riau subsektor perikanan (hasil laut). Hubungan sektor pertanian basis dengan penyerapan tenaga kerja yaitu: peningkatan peran atau potensi sektor pertanian maka akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di wilayah Sumatera kecuali di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat. Kata Kunci: Subsektor pertanian basis, Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), Shift Share, dan korelasi pearson.