PEMETAAN SHEAR WAVE VELOCITY, SEISMIC VULNERABILITY INDEX DAN GROUND SHEAR STRAIN DAERAH RAWAN ABRASI KABUPATEN BENGKULU UTARA BERDASARKAN INVERSI DATA MICROTREMOR
Main Authors: | Al hakim, Muhammad Muhsin, Nanang, Sugianto, Halauddin, Halauddin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/20102/1/Skripsi%20Muhammad%20Muhsin%20Al%20Hakim%20%28F1C015039%29.pdf http://repository.unib.ac.id/20102/ |
Daftar Isi:
- Pantai Kabupaten Bengkulu Utara mengalami kerusakan parah akibat abrasi. Dugaan salah satu penyebabnya adalah kondisi struktur batuan bawah permukaan yang lemah di sempadan pantai. Gambaran kondisi struktur batuan bawah permukaan di daerah rawan abrasi kabupaten Bengkulu Utara didasarkan pada sebaran nilai kecepatan gelombang geser (Vs), Indeks kerentanan seismik (Kg) dan Ground Shear Strain (GSS) yang diperoleh dari inversi 126 data mikrotremor yang diukur di sepanjang sempadan pantai. Nilai Vs, Kg dan GSS diinterpretasikan ke dalam peta, khusus untuk nilai Vs diinterpretasikan dalam profil 2D dan 3D terhadap kedalaman. Berdasarkan interpretasi nilai Vs tidak ditemukan adanya indikasi batuan keras hingga kedalaman 30 meter. Nilai Vs pada kedalaman 0 hingga 8 meter didominasi oleh tanah yang kaku dengan nilai Vs 180-360 m/s. Sementara pada kedalaman 10 hingga 30 meter batuan mulai didominasi oleh tanah sangat padat dan batuan lunak dengan nilai Vs 360-760 m/s serta batuan berstruktur sedang dengan nilai Vs maksimum 800 m/s, sehingga struktur batuan bawah permukaan di sepanjang pantai diperkirakan tersusun atas beberapa jenis material, seperti endapan pasir, tanah lempung, kerikil, dan alluvium. Nilai Kg berkisar antara 0,16 cm/s2-22 cm/s2. Nilai GSS secara umum dibagi dalam dua kategori yaitu, 1x10-5 dan 1x10-4. Berdasarkan nilai Kg dan GSS semua struktur batuannya berstruktur lunak hingga sedang yang mudah mengalami deformasi seperti crack and settlement. Proses abrasi tidak hanya terjadi akibat pengikisan dinding pantai, melainkan juga adanya proses pengerusan material tanah oleh air laut pada bagian tanah yang telah mengalami longsoran. Kata Kunci : Abrasi pantai, kecepatan gelombang geser, indeks kerentanan seismik, ground shear strain, inversi HVSR, Bengkulu Utara.