KARAKTERISTIK SIFAT FISIK BIJI KOPI BERAS LANANG (Peaberry Coffee) VARIETAS ROBUSTA

Main Authors: Yuwana, Yuwana, Yazid, Ismi Intara
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/20072/1/skripsi%20utuh%20benar-converted.pdf
http://repository.unib.ac.id/20072/
Daftar Isi:
  • Indonesia dikenal sebagai negara produsen kopi robusta baik dalam bentuk yang masih buah maupun yang telah menjadi kopi beras dengan pangsa pasar sebesar 20 % dari ekspor kopi robusta dunia. Salah satunya adalah Provinsi Bengkulu. Provinsi Bengkulu merupakan Provinsi penghasil kopi unggulan. Tahun 2013, areal penanaman kopi di Provinsi Bengkulu seluas 97.149 ha dengan produktivitas 0,738 ton/ha (BPS Provinsi Bengkulu, 2012). Bengkulu khususnya Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong merupakan salah satu kabupaten penghasil kopi terbanyak di Provinsi Bengkulu yang memiliki hasil kopi dan jenis-jenis kopi yang berbeda sehingga menghasilkan rasa dan aroma kopi yang khas dibandingkan dengan kopi dari daerah lainnya salah satunya adalah kopi lanang atau kopi berbiji tunggal (Peaberry Coffee). Kopi lanang (peaberry coffee)merupakan salah satu jenis kopi spesialti dan biji kopi yang sangat unik. Produksi kopi lanang (peaberry coffee) di Indonesia pada umumnya berasal dari buah kopi arabika atau robusta. Biji kopi lanang yang memiliki cara berkembang yang berbeda tersebut dimungkinkan juga akan memiliki sifat fisik yang berbeda, sifat fisik dari suatu produk sangat diperlukan jika ingin menciptakan alat yang berfungsi untuk mensortasi biji kopi beras lanang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai dari sifat fisik kopi beras lanang dan kopi beras biasa/normal yang meliputi dimensi biji yaitu panjang, lebar dan tebal, sferisitas, luasan frontal, berat 1000 biji, porositas, kerapatan massa, kerapatan massa sejati (true density), koefisien friksi statis dan sudut repose biji kopi beras lanang dan menemukan perbedaan karakteristik fisik yang dimiliki oleh biji kopi beras lanang dari biji kopi biasa atau normal. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober – November 2018 di Laboratorium Teknologi Pertanian Universitas Bengkulu. Analisis data yang digunakan yaitu Uji T-Test dengan menggunakan IBM SPSS Statistik 22 untuk membedakan sifat fisik biji kopi beras lanang dan biji kopi beras biasa/normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata sifat fisik biji kopi beras lanang dan biji kopi beras biasa/normal secara berturut-turut adalah berat 1000 biji : 289,67 g dan 277,87 g, dimensi panjang: 11,20 mm dan 11,87 mm, dimen silebar: 7,30 mm dan 7,98 mm, dimensi tebal: 5,99 mm dan 4,82 mm. Selanjutnya nilai rata-rata sferisitas: 0,71 dan 0,66, luasan frontal: 64,20 4 mm2dan 73,62 mm2, porositas: 0,504% dan 0,544%, kerapatan massa: 792,91 kg/m3 dan 822,90 kg/m3, kerapatan massa sejati: 1460,332 kg/m3dan 1549,188 kg/m3. Serta nilai rata- rata sudut friksi dan koefisien friksi statis papan luncur kayu masing-masing adalah 21,4o, 25o, dan 0,391, 0,466 selanjutnya sudut friksi dan koefisien friksi statis papan luncur metal adalah 18o, 19,2odan 0,320, 0,348. Sifat fisik terakhir adalah sudut repose: 28,37odan 29,13o, sudut rolling: 20,70odan 29,18odan kadar air: 8,72% dan 11,16%. Selanjutnya Sifat fisik antara biji kopi beras lanang dan biji kopi beras biasa/normal yaitu sangat berbeda nyata untuk dimensi lebar, dimensi tebal, kerapatan massa, kadar air, koefisien friksi statis dan sudut friksi papan luncur kayu, luas frontal, sferisitas, sudut rolling. Sedangkan untuk berat 1000 biji, dimensi panjang, porositas, kerapatan massa sejati, sudut friksi dan koefisien friksi statis papan luncur kayu tidak memiliki perbedaan nyata, itu dibuktikan dengan analisis Uji T-test dengan memanfaatkan aplikasi IBM SPSS statistik 22 untuk melihat apakah ada perbedaan nyata terhadap masing-masing jenis kopi atau tidak berbeda nyata dimana telah dijelaskan bahwa bila nilai sigma < 0,05 berbeda nyata sedangkan jika nilai sigma > 0,05 berbeda tidak nyata.