KAJIAN PENGGUNAAN EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Nicolaia spesiosa, Horan) SEBAGAI PENGAWET ALAMI TERHADAP UMUR SIMPAN IKAN KAPE-KAPE (Psenes sp) SEGAR
Main Authors: | Saragih, Christina Angelia, Lukman, Hidayat, Tuti, Tutuarima |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/20058/1/skripsi%20pdf.pdf http://repository.unib.ac.id/20058/ |
Daftar Isi:
- Ikan adalah sumberdaya pangan yang berlimpah di Indonesia. Salah satunya adalah ikan kape-kape (Psenes sp). Ikan memiliki kandungan gizi yang baik bagi kesehatan. Namun ikan mudah mengalami kerusakan, sehingga perlu penangan yang tepat untuk menjaga kualitas ikan, yaitu dengan cara pengawetan. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah penggunaan pengawet alami. Salah satu tanaman sumber antioksidan alami adalah bunga kecombrang. Senyawa aktif pada bunga kecombrang dapat berperan sebagai antibakteri karena dapat menghambat bahkan mematikan sel bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh ekstrak bunga kecombrang terhadap sifat organoleptik (mata, insang, lendir, daging, bau dan tekstur), sifat kimia (pH), dan sifat mikrobiologi TPC (Total Plate Count) ikan kape-kape (Psenes sp) selama penyimpanan. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yakni konsentrasi (0%, 2%, 4% dan 6%). Penggunaan ekstrak bunga kecombrang dalam pengawetan alami untuk mempertahankan umur simpan ikan berpengaruh secara signifikan terhadap sifat kimia (pH), organoleptik (mata, insang, lendir, daging, bau dan tekstur) dan mikroba (TPC). Penyimpanan jam ke-12 konsentrasi 6% ekstrak bunga kecombrang menunjukkan nilai pH ikan 5,97 yang masih memenuhi syarat. Dari keseluruhan uji organoleptik tingkat penerimaan panelis dan SNI organoleptik cendrung pada konsentrasi 6% penyimpanan jam ke-12. Penyimpanan jam ke-12 konsentrasi 6% ekstrak bunga kecombrang masih memenuhi syarat yaitu 5,0 x 105 cfu/g, jam ke-0 – 12 jam.