PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN KONSENTRASI Ca(OH)2 TERHADAP KADAR ASAM SIANIDA PADA BUNGKIL BIJI KARET (Hevea brasiliensis)
Main Authors: | Saputra, Hidayat, Hidayat, Koto, Tuti, Tutuarima |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/20055/1/pdf%20SKRIPSI%20Andrian%20Saputra.pdf http://repository.unib.ac.id/20055/ |
Daftar Isi:
- Biji karet selama ini dianggap tidak memiliki nilai ekonomis, hanya dimanfaatkan sebagai benih generatif pohon karet saja, selebihnya terbuang sia-sia, padahal biji karet memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti protein yang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pangan seperti tempe, dadar gulung, peyek dan kripik. Namun yang menjadi kendala kurang optimalnya pemanfaatan biji karet sebagai bahan pangan adalah adanya kandungan asam sianida yang terkandung dalam biji karet dan proses pengolahannya memerlukan waktu yang cukup lama 5-7 hari. Untuk mengurangi kadar asam sianida bisa menggunakan konsentrasi Ca(OH)2 disaat perendaman. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi Ca(OH)2 terhadap kadar asam sianida pada bungkil biji karet. Pada penelitian ini telah dilakukan proses pengurangan kadar asam sianida pada bungkil biji karet dengan tahapan sortasi, pengupasan, pengecilan ukuran, lama waktu perendaman dengan perlakuan 2 jam dan 4 jam menggunakan konsentrasi Ca(OH)2 sebanyak 0,9%, 1.2%, dan 1,5% selanjutnya pencucian, penirisan, pengamatan, analisis data. variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu kadar asam sianida, kadar abu dan kadar protein. Penelitian pengurangan asam sianida pada bungkil biji karet telah dilaksanakan pada bulan November 2018. Bahan baku yang digunakan yaitu biji karet yang berasal dari Desa Air Muring Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Larutan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa Kalsium Hidroksida Ca(OH)2. Serta hasil analisis pada bungkil biji karet sebagai kontrol didapatkan kadar asam sianida sebesar 468 mg/kg, kadar abu sebesar 0,47% dan kadar protein sebesar 27,84%. Hasil analisis kadar asam sianida pada perlakuan lama perendaman dan konsentrasi Ca(OH)2 yang tertinggi yaitu sebesar 25,2 mg/kg dengan persentasi reduksi 94,6% diperoleh pada perlakuan lama waktu perendaman 2 jam dengan konsentrasi Ca(OH)2 sebanyak 0,9%. Sedangkan kadar asam sianida yang terendah sebesar 10,8 mg/kg dengan persentasi reduksi mencapai 97,7% yang diperoleh pada perlakuan lama waktu perendaman 4 jam dengan konsentrasi Ca(OH)2 sebanyak 1,5%. Dari semua perlakuan penelitian ini, kadar asam sianida yang dihasilkan sebenarnya sudah aman untuk dikonsumsi. Hasil analisis data kadar abu pada perlakuan lama perendaman dan konsentrasi Ca(OH)2 yang tertinggi yaitu sebesar 0,93% yang diperoleh pada pelakuan lama waktu perendaman 2 jam dan 4 jam dengan konsentrasi Ca(OH)2 sama-sama sebanyak 1,5%. Kadar abu yang terendah yaitu sebesar 0,6% yang diperoleh pada perlakuan lama waktu perendaman 2 jam dengan konsentrasi Ca(OH)2 sebanyak 0,9%. Sedangkan hasil analisis data kadar protein pada perlakuan lama perendaman dan konsentrasi Ca(OH)2 yang telah dipilih dari hasil terendah dari dua sampel analisis kadar asam sianida yaitu lama waktu perendaman 4 jam dengan konsentrasi Ca(OH)2 sebanyak 1,2% menunjukkan kadar protein sebesar 27,40%. Dan perlakuan lama waktu perendaman 4 jam dengan konsentrasi Ca(OH)2 sebanyak 1,5% menunjukkan kadar protein sebesar 27,27%.