PENGARUH KEDALAMAN SARANG TERHADAP MASA INKUBASI DAN PERSENTASE KEBERHASILAN PENETASAN TELUR PENYU SISIK (Eretmochelys imbricata) DI TAPAK PADERI KOTA BENGKULU MENGGUNAKAN ATAP RUMBIA
Main Authors: | Effendi, Raehmat, Dewi, Purnama, Ari, Anggoro |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/19950/1/SKRIPSI%20RAEHMAT%20EFFENDI.pdf http://repository.unib.ac.id/19950/ |
Daftar Isi:
- Penyu merupakan reptil yang hidup di laut serta mampu bermigrasi dalam jarak jauh. Upaya konservasi penyu perlu dilakukan untuk meminimalisir penurunan populasi penyu. Konservasi penyu bertujuan untuk menjaga agar proses regenerasi penyu dapat berjalan sebagaimana mestinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan kedalaman sarang semi alami terhadap persentase penetasan telur Penyu Sisik di daerah penangkaran tukik Tapak Paderi Kota Bengkulu dengan menggunakan atap rumbia dan melestarikan penyu dengan memaksimalkan jumlah telur penyu yang menetas. Penelitian dilakukan mulai bulan Maret tahun 2018 sampai Mei 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode eksperimen (percobaan). Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kedalaman sarang tidak berpengaruh terhadap persentase keberhasilan penetasan telur Penyu Sisik. Masa inkubasi yang terjadi pada penelitian ini rerata 63 hari karena suhu pada tiap kedalaman tidak jauh berbeda nilainya. Fluktuasi suhu yang terjadi masih dalam rentan suhu toleransi untuk penetasan telur Penyu Sisik. Tekstur pasir pada penelitian ini tergolong pasir sangat halus. Fluktuasi kadar air pada penelitian ini sangat tinggi dari angka toleransi untuk perkembang embrio penyu yang berkisar 4-6 %. Nilai kadar air pasir sarang telalu tinggi menyebabkan perkembangan embrio yang tidak baik. Kata kunci : Penyu, Suhu, Butir Pasir, Kadar Air