KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PENGGARAP DAN JUMLAH POHON DI LAHAN USUL HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG BUKIT DAUN

Main Authors: Silvia, Rahma, Siswahyono, Siswahyono, Guswarni, Anwar
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19911/1/SKRIPSI%20JADI%20RAHMA%20TERAKHIR%20PDF.pdf
http://repository.unib.ac.id/19911/
Daftar Isi:
  • Hutan kemasyarakatan merupakan potensi yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan industri kehutanan, memperbaiki kualitas lahan, kesuburan tanah dan tata air adalah peluang dari Hutan Kemasyarakatan (HKm). Hutan Kemasyarakatan adalah hutan negara yang pemanfaatannya bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar kawasan hutan. Keberadaan HKm perlu dipertahankan, maka usaha untuk mempertahankan keberadaan atau kelestarianya perlu memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan HKm. Desa Rindu Hati merupakan salah satu desa pengusul kegiatan pemanfaatan HKm yang tergabung dalam gabungan kelompok tani Makmur Bersama yang saat ini sedang berproses usulannya dan mengusulkan lahan usulan seluas ± 205 Ha di dalam kawasan Hutan Lindung Bukit Daun Register 5. Dalam lahanya jenis tanaman yang dipilih masyarakat petani berbeda-beda dengan pola tanam yang secara acak dan tidak teratur. Jika mengacu pada pengertian hutan, kehadiran vegetasi berupa pepohonan sangat dibutuhkan pada kawasan hutan termasuk skema HKm, karena kehadiran pohon dalam jumlah yang mencukupi akan menjamin kelestarian fungsi utama kawasan hutan Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2018 teknik wawancara dan observasi langsung kelapangan. Pengamatan yang dilakukan yakni mewawancarai masyarakat yang di jadikan responden, Penentuan jumlah responden sampel yang akan diambil berdasarkan metode sensus. Metode sensus digunakan sebagai teknik penentuan responden masyarakat petani yang termasuk dalam lahan usulan HKm yaitu sebanyak 72 KK responden. Penentuan lokasi pengamatan dilakukan dengan metode accidental sampling yakni metode pengumpulan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada atau mudah dijumpai. Teknik wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang karakteristik sosial ekonomi dan perilaku masyarakat. Karakteristik sosial ekonomi masyarakat meliputi: umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, asal lahan, lama menggarap, transportasi responden, waktu berkunjung serta aktivitas yang dilakukan, motivasi mengusulkan HKm, mata pencahariaan, pekerjaan sampingan, luas lahan, pendapatan rumah tangga, dan pendapatan perkapita. Karakteristik sosial ekonomi petani pada lahan usulan HKm menunjukkan bahwa umur masyarakat petani pada lahan usulan HKm adalah masyarakat dengan umur produktif dengan rata-rata tingkat pendidikan berada dalam jenjang SMA, memiliki jumlah anggota keluarga yang tergolong sedang. Mayoritas asal lahan garapan yaitu dengan membuka lahan sendiri 55,56% dan luas lahan yang dikelola dikategorikan lahan sempit. Masyarakat petani pada lahan usulan HKm tergolong dalam kelas masyarakat sejahtera dengan pendapatan perkapita Rp. 8.934.405/kapita/tahun. Hasil penelitian menunjukan pada pengamatan di lapangan terdapat 2 tipe kebun kopi polikultur (tumpang sari) dan kebun karet monokultur dengan 8 kombinasi tanaman yang di terapkan masyarakat di dalam lahan usulan HKm yaitu 1). kopi monokultur, 2). kopi, karet, kayu ress 3). kopi, karet, merica, kayu ress dan lamtoro, 4). kopi, karet, durian, kayu ress dan sengon, 5). kopi, durian, kayu ress, 6). kopi, merica, kayu res dan lamtoro, 7). kopi, cabai rawit, kayu res, bambang lanang dan kayu bawang 8). kopi, merica, cabai rawit, kayu res, bambang lanang dan kayu bawang. Pengamatan sampling pohon ditemukan bahwa jumlah pohon pada lahan garapan yang diusulkan HKm yaitu rata-rata 495 batang pohon diameter diatas 10 cm per hektar, yang terdiri dari 617 batang pohon/ha pada kebun karet monokultur dan 477 batang pohon/ha seperti kayu res, lamtoro, kayu bawang, bambang lanang, durian dan sengon pada kebun kopi polikultur.