KARAKTERISTIK MASYARAKAT PENGGARAP DAN LAHAN GARAPAN DI DALAM KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BUKIT KABA KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU (Studi Kasus Di Kecamatan Kabawetan Wilayah Sengkuang)

Main Authors: Deni, Nur Rahma, Gunggung, Senoaji, Siswahyono, Siswahyono
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19909/1/Nur%20Rahma%20Deni%20%28E1B014053%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/19909/
Daftar Isi:
  • Taman Wisata Alam Bukit Kaba merupakan salah satu Hutan Konservasi yang terdapat di Provinsi Bengkulu yang terletak diantara dua Kabupaten yaitu Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang dengan luas 14.650,51 Ha. Permasalahan utama yang mengancam kelestarian Taman Wisata Alam Bukit Kaba yaitu pemanfaatan lahan non prosedural untuk lahan pertanian dan perkebunan, penebangan kayu dan perburuan satwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi masyarakat penggarap di dalam Kawasan Hutan Taman Wisata Alam Bukit Kaba di Kabupaten Kepahiang Wilayah Sengkuang dalam menanfaatkan lahan hutan dan mengetahui kombinasi tanaman yang ditanam oleh masyarakat dalam memanfaakan lahan di kawasan Taman Wisata Alam Bukit Kaba di Kabupaten Kepahiang Wilayah Sengkuang dalam memanfaatkan lahan hutan konsevasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Bukit Kaba. Untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi masyarakat penggarap di dalam Kawasan Hutan Taman Wisata Alam Bukit Kaba di Kabupaten Kepahiang Wilayah Sengkuang, dilakukan dengan teknik wawancara, yaitu dengan bertanya langsung kepada responden menggunakan kuisioner yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang relevan sesuai dengan objek penelitian, selanjutnya akan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Untuk mengetahui kombinasi tanaman yang ditanam oleh masyarakat dalam memanfaakan lahan di kawasan Taman Wisata Alam Bukit Kaba di Kabupaten Kepahiang Wilayah Sengkuang yaitu dengan cara mengamati tanaman apa saja yang ditanam oleh petani penggarap di lahan garapan serta mencatat jumlah dan jarak tanamnya. Tutupan lahan yang ada di Taman Wisata Alam Bukit Kaba di Kabupaten Kepahiang Wilayah Sengkuang berdasarkan metode mepping analisys dan survei lapangan adalah berjenis pertanian lahan kering campuran. Hal ini kerjadi karena adanya aktivitas penggarapan hutan. Penggarapan hutan ini adalah sebagai bentuk tuntutan ekonomi dimana dengan cara pembukaan lahan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan atau pertanian. kondisi Hutan Konservasi Taman Wisata Alam Bukit Kaba yang sudah beralih fungsi sebagai lahan perkebunan atau pertanian yang berbeda dengan fungsinya sebagai hutan konservasi. Kondisi sosial ekonomi penggarap di Hutan Konservasi Taman Wisata Alam Bukit Kaba Kabupaten Kepahiang Wilayah Sengkuang menunjukkan bahwa daerah asal masyarakat penggarap 75% berasal dari sekitar kawasan yaitu wilayah Sengkuang dan 25% penggarap berasal dari luar kawasan. Umur penggarap 93,18% masyarakat dengan umur produktif dengan tingkat pendidikan rendah yaitu 56,42% berpendidikan SMP dengan jumlah anggota keluarga yang tergolong kategori sedang (4-5 orang) dengan persentase 43,18%. Asal lahan garapan 54,55% berasal dari warisan dan 100% masyarakat penggarap dengan motivasi tuntutan ekonomi. Luas lahan garapan tergolong dalam lahan yang luasnya sedang dengan pendapatan perkapita Rp. 7.147.740/kapita/tahun. Menurut observasi di lapangan tanaman yang paling dominan adalah tanaman kopi dan terdapat 8 jenis tanaman kehutanan, 10 jenis tanaman pangan, dan 14 jenis tanaman holtikultura. Untuk kombinasi tanaman yang di tanaman oleh petani penggarap berdasarkan komposisi jenis yang ada di Hutan Konservasi Taman Wisata Alam Bukit Kaba Kabupaten Kepahiang Wilayah Sengkuang memiliki empat belas jenis kombinasi tanaman.