APLIKASI PUPUK ORGANIK PADAT (POP) BERBASIS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KOPI ROBUSTA MENGHASILKAN

Main Authors: Rahmadhani, Satrya, Masdar, Masdar, Prasetyo, Prasetyo
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19886/1/Skripsi%20Satrya%20Rahmadhani%20%28E1J013066%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/19886/
Daftar Isi:
  • Kopi merupakan komoditas penting perkebunan di Indonesia dan merupakan negara penghasil kopi keempat terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.Produksi kopi Indonesia mencapai 600.000 ton/tahun dan lebih dari 80% berasal dari perkebunan rakyat.Walaupun produksi kopi nasional meningkat, namun produktivitas tanaman kopi masih terbilang rendah. Rendahnya pertumbuhan kopi dapat juga disebabkan oleh pemupukan yang belum optimal, mengingat kopi tergolong tanaman yang membutuhkan unsur hara dalam jumlah cukup banyak, baik yang berasal dari pupuk anorganik maupun pupuk organik. Pupuk organik berasal dari sisa sisa mikroorganisme hidup, baik yang berasal dari tumbuhan maupun dari hewan. Industri pengolahan kelapa sawit menghasilkan limbah padat dalam jumlah yang sangat besar, diantaranya adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang sekarang sudah mulai banyak diolah untuk dijadikan pupuk. Pemupukan organik tanaman kopi salah satunya dengan menggunakan pupuk organik padat (POP) berbasis tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Penelitian ini bertujuan untuk Mendapatkan dosis terbaik pupuk organik padat (POP) berbasis tandan kosong kelapa sawit (TKKS) terhadap pertumbuhan tanaman kopi yang dibudidayakan secara organik. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari 2018 sampai Mei 2018 di kebun kopi robusta yang telah dilakukan sambung pucuk (grafting) milik petani di Desa Bandung Baru, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan faktor tunggal, yakni dosis pupuk organik Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) pupuk P1+ dan pupuk P2+ dengan 11 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali dengan masing-masing perlakuan terdapat 5 tanaman sampel sehingga terdapat 165 unit percobaan. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa perlakuan bepengaruh sangat nyata terhadap rata-rata peningkatan panjang anak ranting, rata-rata peningkatan diameter anak ranting dan rata-rata peningkatan luas tajuk, akan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap rata-rata peningkatan panjang dahan grafting dan rata-rata peningkatan diameter dahan grafting. Sedangkan pada parameter peningkatan jumlah anak ranting tidak dilakukan analisis varian karena tidak terjadi peningkatan dari awal sampai akhir pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik padat TKKS jenis P1+ dengan dosis 1650 g/tanaman menghasilkan rata-rata pertumbuhan tanaman kopi cenderung lebih tinggi.