RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculentus L.) TERHADAP PEMBERIAN TIGA JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG PADA TANAH ULTISOL
Main Authors: | Megawati, Erisma, Sumardi, Sumardi, Fahrurrozi, Fahrurrozi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/19844/1/pdf%20skripsi%20Erisma%20Megawati.pdf http://repository.unib.ac.id/19844/ |
Daftar Isi:
- Okra (Abelmoschus esculentus L.) merupakan tanaman yang termasuk famili Malvaceae dan berasal dari wilayah Afrika bagian tropik, buah okra dapat dimanfaatkan sebagai sayur, bahan industri minyak serta dapat dimanfaatkan sebagai obat. Tanaman okra di Indonesia hingga saat ini belum populer di masyarakat secara luas oleh karena itu, perlu pengenalan okra di Indonesia sebagai upaya meningkatkan keragaman sayur yang sudah ada. Lahan pada dataran rendah dinilai masih tersedia untuk membudidayakan tanaman okra salah satunya yaitu tanah ultisol. Namun kelemahan tanah ultisol memiliki banyak faktor pembatas untuk usaha pertanian, khususnya untuk tanaman hortikultura. Usaha untuk melakukan pembenahan tanah agar lebih optimal untuk pertumbuhan tanaman yaitu dengan menggunakan pupuk kandang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis dan jenis pupuk kandang yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman okra pada tanah ultisol Percobaaan disusun menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Jenis pupuk kandang ditempatkan pada Petak Utama dan dosis pupuk kandang ditempatkan sebagai Anak Petak. Jenis pupuk kandang P1 = pupuk kandang sapi, P2 = pupuk kandang kambing, P3 = pupuk kandang ayam. Dosis pupuk kandang D1 = 5 ton/ha, D2 = 10 ton/ha, D3 = 15 ton/ha, D4 = 20 ton/ha. Okra ditanam pada petakan berukuran 3 m x 0,8 m. Pengamatan dilakukan terhadap komponen pertumbuhan dan hasil tanaman okra, hasil pengamatan dianalisis dengan uji Fisher, jika interaksi dan dosis pupuk memberikan pengaruh nyata dilanjutkan dengan Polinomial Orthogonal (PO), dan jika hanya jenis pupuk kandang yang memberikan pengaruh nyata dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk membedakan perlakuan. Hasil analisis varian menunjukan bahwa jenis pupuk kandang berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman okra, sedangkan dosis pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap diameter batang, jumlah cabang utama, jumlah buah per tanaman sampel, bobot kering akar dan bobot buah per tanaman serta berpengaruh sangat nyata terhadap bobot brangkasan kering tajuk. Uji lanjut Polinomial Ortogonal menunjukan bahwa dosis pupuk kandang 20 ton/ha memberikan hasil terbaik pada vi pertumbuhan tanaman okra dilihat dari variabel diameter batang dengan rata-rata 2,07 cm, jumlah cabang utama dengan rata-rata 3 tangkai, dan bobot brangkasan kering tajuk dengan rata-rata 119,51 g, bobot kering akar dengan rata-rata 22,73 g dan variabel hasil dilihat dari jumlah buah per tanaman sampel dengan rata-rata 19 buah, dan bobot buah per tanaman dengan rata-rata 243,97 g setara dengan 7,32 ton/ha.