KOMBINASI VERMIKOMPOS DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BUNCIS TEGAK (Phaseolus vulgaris L.) DI INCEPTISOLS

Main Authors: Irawan, Deni Putra, Teguh, Adi Prasetyo, Masdar, Masdar
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19842/1/FULL%20Skripsi%20Deni%20Putra%20Irawan.pdf
http://repository.unib.ac.id/19842/
Daftar Isi:
  • Tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) termasuk dalam tanaman semusim berbentuk perdu yang memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan karena berperan penting dalam memenuhi kebutuhan kesehatan sebagai bahan makanan yang bergizi karena menjadi sumber protein nabati dan kaya akan vitamin A, B dan C. Upaya yang dilakukan agar produksi tinggi salah satuya melalui pemupukan. Pemberian pupuk anorganik saja bukanlah jaminan untuk memperoleh hasil maksimal, oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan kesuburan tanah melalui penambahan bahan organik dalam tanah dengan menggunakan pupuk organik. Vemikompos merupakan campuran kotoran cacing tanah (kascing) dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing tanah. Pemupukan dengan menggunakan pupuk organik yang banyak mengandung senyawa organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Dengan demikian, vermikompos dapat menambah hara ke dalam tanah atau dapat meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi dosis Vermikompos dan pupuk NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil buncis tegak dengan media tanam tanah Inceptisol. Penelitian dilaksanakan selama hampir 3 bulan, mulai bulan September sampai dengan November 2018 dan berlokasi di kebun pribadi di Padang Serai dan Laboratorium ilmu tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 perlakuan. Pertama, dosis Vermikompos terdiri dari 4 taraf dan faktor kedua, dosis pupuk NPK terdiri dari 4 taraf perlakuan. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang 3 kali sehingga didapat 48 petak percobaan. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman buncis dalam fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif yang diamati yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun sedangkan pada fase generatif meliputi umur berbunga, panjang polong, jumlah polong, bobot polong per tanaman dan bobot polong per petak. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian (ANAVA) taraf 5 % dan jika terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis terbaik dari kedua kombinasi adalah pada vermikompos 10 ton/ha-1 dan pupuk NPK 150 kg/ha-1. Vermikompos bisa menggantikan peran pupuk NPK, dibuktikan dengan pemberian 5 ton/ha vermikompos mampu menghasilkan bobot per tanaman yang sama dengan pemberian pupuk NPK sebesar 150 kg/ha-1. Selanjutnya pemberian vermikompos bisa mendukung dalam penguatan pertanian organik, hal ini didukung oleh hasil yang didapatkan bahwa dengan pemberian vermikompos sebesar 5 ton/ha mampu menyamai hasil dari pemberian pupuk NPK 150 kg/ha. Kata Kunci : Buncis Tegak, Inceptisols, Pupuk Organik, Vermikompos.