STRUKTUR PENERIMAAN RUMAH TANGGA PETANI KENTANG DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVERSIFIKASI PENERIMAAN DI LOKASI PEMUKIMAN SIOSAR (KAWASAN RELOKASI PASCA ERUPSI GUNUNG SINABUNG) KECAMATAN MEREK KABUPATEN KARO)
Main Authors: | Sukatendel, Emilia Christi, Septri, Widiono, Ketut, Sukiyono |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/19798/1/skripsi%20utuh%20baru.pdf http://repository.unib.ac.id/19798/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Karo adalah pemasok kebutuhan sayut-mayur ke berbagai daerah. Akibat erupsi, harga sayur-mayur dilaporkan melonjak. Melonjaknya harga disebabakan keterbatasan komoditi di pasar tradisional. Akibat dari erupsi merapi dapat dikatakan menyentuh semua lapisan, meskipun secara tidak langsung tetapi dampaknya meluas, baik dari segi ekonomi, pertanian, pemukiman, kesehatan dan pendidikan. Harga komoditi sayuran terus merangkak naik dan tidak menentu seiring dengan meningkatnya frekuensi erupsi gunung Sinabung yang menyebabkan produktivitas menrun dan cepat rusak mengakibatkan harga yang terjadi dipasar sentra tradisional Berastagi menjadi fluktuatif. Fluktuasi harga yang tinggi merupakan isu sentral yang paling sering muncul dalam pemasaran komoditas holtikultura, di samping isu impor buah dan sayuran yang cenderung meningkat akhir-akhir ini. Fluktuasi harga sayuran pada umumnya lebih tinggi dibandingkan buah, padi, palawija dengan kata lain ketidakseimbangan antara volume pasokan dan kebutuhan konsumen lebih sering terjadi pada sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur penerimaan rumah tangga petani kentang, untuk menganalisis pola diversifikasi penerimaan rumah tangga petani kentang dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaaan rumah tangga petani kentang di Desa Siosar Kecamatan Merek Kabupaten Karo. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 75 responden. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur penerimaan rumah tangga petani kentang berasal dari sektor pertanian (usahatani kentang dan non usahatani kentang) dan non pertanian.Untuk rata-rata total penerimaan dari penerimaan sektor pertanian kentang adalah Rp. 831.000 perbulan dengan persentase 41,77 %, sedangkan untuk rata- rata penerimaan dari sektor non usaha tani kentang adalah Rp.443.555 perbulan dengan persentase 22,29 % dan pada penerimaan non pertanian adalah sebesar Rp.714.667 dengan persentase 35,92 %. Dengan kata lain, penerimaan rumah tangga petani yang paling besar diperoleh dari usahatani kentang dan non pertanian.Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Diversifikasi Penerimaan rumah tangga petani kentang di Desa Siosar adalah umur, jumlah anggota keluarga, pengalaman berusahatani serta pendidikan. Kata Kunci : Kentang, Penerimaan, Diversifikasi Penerimaan, Erupsi, Rumah Tangga Petani