HUBUNGAN BOBOT TELUR TERHADAP BOBOT TETAS, SUSUT TETAS DAN DAYA TETAS AYAM BURGO
Main Authors: | Apriansya, Gian, Heri, Dwi Putranto, Johan, Setianto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/19366/1/SKRIPSI%20Gian%20Apriansya%20%28E1C013007%29.pdf http://repository.unib.ac.id/19366/ |
Daftar Isi:
- Ayam burgo merupakan ayam lokal endemik di provinsi Bengkulu yang memiliki kekhasan tersendiri serta banyak keunggulan lainnya, walaupun demikian hingga saat ini populasi ayam burgo di provinsi Bengkulu jumlahnya tidak bertambah secara signifikan, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, sistem pemeliharaan secara konvensional yang dilakukan oleh para pemilik ayam burgo serta belum adanya upaya serius untuk meningkatkan jumlah populasi ayam burgo yang ada di provinsi Bengkulu tersebut. Dalam upaya meningkatan jumlah populasi ayam burgo kegiatan pembibitan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan karena hal ini akan mempengaruhi kualitas ayam burgo berikutnya. Teknologi penetasan diperlukan guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada proses pembibitan. Salah satu faktor yang berpengaruh pada kualitas anak ayam (DOC) adalah bobot telur yang digunakan dalam penetasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bobot telur dengan bobot tetas, susut tetas, dan daya tetas pada ayam burgo. Penelitian ini menggunakan dua puluh tujuh butir telur ayam burgo dengan berat berkisar antara 23,86 g – 39,02 g. Data penelitian berat telur, bobot tetas, dan susut tetas diuji secara statistik menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot telur memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap bobot tetas pada ayam burgo, hal ini dapat dilihat nilai R sebesar 0,90. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,81 atau 81%. Bobot telur juga memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap daya tetas pada ayam burgo, nilai R sebesar 0,96. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,921 atau 92,1%, dengan arah hubungan positif. Memiliki tingkat hubungan yang sedang terhadap susut tetas pada ayam burgo, nilai R sebesar 0,495. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,245 atau 24,5%, arah hubungannya negatif. Untuk mendapatkan bobot tetas yang tinggi maka dapat dilakukan dengan memilih telur tetas dengan bobot yang tinggi juga.