AKTIVITAS DIGITAL IMMIGRANT DI MEDIA ONLINE BENGKULU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI
Main Authors: | Ramadhan, Debi Febriansyah, Gushevinalti, Gushevinalti, Dwi Aji, Budiman |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/19332/1/SKRIPSI_DEBI%20FEBRIANSYAH%20RAMADHAN.pdf http://repository.unib.ac.id/19332/ |
Daftar Isi:
- Istilah Digital Immigrant dan Digital Natives diciptakan oleh seorang konsultan pendidikan bernama Marc Prensky pada tahun 2001 dalam artikelnya yang berjudul Digital Natives, Digital Immigrant. Marc membahas tentang kesenjangan antara siswa yang lahir sebagai Digital Natives, dengan pendidik yang menggunakan metode lawas untuk mengajar siswanya. Para pengguna internet berusia di atas 35 tahun yang mengenal internet saat dewasa yang sekarang ini biasa disebut dengan generasi Digial Immigrant. Generasi ini kerap merasa selalu belajar menyesuaikan diri untuk mengoperasikan gadget. Ketersediaan pusat informasi yang dapat diakses di manapun dan kapanpun serta berisi apapun yang ingin kita ketahui sudah berkembang dengan signifikan, seperti media online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas generasi Digital Immigrant di media online lokal Bengkulu dengan analisis menggunakan Teori Uses and Gratification. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa aktivitas digital immigrant tersebut belum terlalu dominan untuk mengakses media online. Hanya untuk beberapa informan saja yang memang langsung terhubung oleh media online itu sendiri. Selain itu, adanya rasa kepuasan dan kepercayaan yang tinggi terhadap berita yang disajikan media online. Hanya sekarang untuk lebih hati-hati dan waspada untuk memilih media online yang akan dijadikan acuan informasi ataupun acuan untuk media pembelajaran.