KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT SUKU LEMBAK DELAPAN DI DESA JUM’AT KECAMATAN TALANG EMPAT KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Main Authors: Sri Rahayu, Sri Rahayu, Guswarni, Anwar, Wiryono, Wiryono
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19256/1/SKRIPSI%20SRI%20RAHAYU%20E1B012035%20KEHUTANAN%20PERTANIAN.pdf
http://repository.unib.ac.id/19256/
Daftar Isi:
  • Tingkat pengetahuan masyarakat tentang jenis tumbuhan dari setiap kelompok etnik berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini juga tergantung tipe ekosistem tempat tinggal mereka serta dipengaruhi oleh kebudayaaan setempat. Ilmu yang mempelajari hubungan masyarakat dalam pemanfaatan tumbuhan adalah etnobotani. Pemanfaatan tumbuhan mencakup kepada hampir seluruh aspek kebutuhan hidup masyarakat seperti pangan, obat, bangunan, hiasan, pakan dan kebutuhan hidup lainnya. Pengetahuan jenis-jenis tumbuhan obat masih belum banyak diketahui. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2015 melaporkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 30.000 hingga 50.000 jenis tumbuhan. Namun, hanya sekitar 7.500 yang dapat digunakan untuk tumbuhan obat. Obat tradisional sudah lama dikenal masyarakat dalam bentuk ramuan dari berbagai macam jenis dari bagian tumbuhan yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu secara turun-temurun (Kasrina, 2015). Penggunaan obat secara tradisional untuk mengobati penyakit menjadi lebih relatif murah jika masyarakat menggunakan tumbuhan obat yang ditanam di ladang atau pekarangan dengan mengolah sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisa jenis-jenis tumbuhan obat dan kondisi sosial budaya masyarakat suku Lembak Delapan dalam pemanfaatan tumbuhan obat di desa Jum’at Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian ini menggunakan metode snowball sampling yaitu menentukan informan kunci untuk kemudian menentukan informan lain yang mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat berdasarkan informasi dari informan lainnya. Tahapan penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu pemilihan informan kunci, pengambilan data mengenai pemnfataan tumbuhan obat dengan cara wawancara di lapangan dan data ditabulasikan, dianalisis secara deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dengan informan kunci sebanyak 6 orang yang merupakan masyarakat suku Lembak Delapan yang mengetahui tentang tumbuhan obat dan pemanfaatanya, diperoleh 53 jenis tumbuhan obat yang termasuk kedalam 33 famili. Umumnya tumbuhan tersebut dibudidayakan dan ada beberapa yang tumbuh secara liar di sekitar desa. Organ tumbuhan yang digunakan sebagai obat meliputi seluruh bagian tumbuhan atau salah satu bagian tumbuhan (Akar, batang, daun dan buah) dan dipercaya masyarakat suku Lembak Delapan dapat menyembuhkan penyakit dalam dan penyakit luar. Sebanyak 53 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat untuk menyembuhkan 57 jenis penyakit dan ada 24 jenis tumbuhan dapat menyembuhkan lebih dari satu penyakit. Cara pengolahannya dengan direbus, ditumbuk, dimakan langsung, diseduh, diperas dan dibakar. Berdasarkan hasil penelitian tingkat prioritas penggunaan tumbuhan obat pada masyarakat tergolong menjadi dua golongan, antara lain golongan masyarakat yang berusia lanjutan masih memprioritaskan memakai tumbuhan obat tradisional sebagai cara menyembuhkan atau mencegah penyakit, sedangkan masyarakat golongan usia muda sudah mulai menggunakan obat-obatan modern atau yang dibeli di apotik. Selain itu ada juga masyarakat yang menggunakan tumbuhan obat tradisional saat suatu penyakit tidak sembuh dengan cara medis sehingga menggunakan alternatif tumbuhan obat tradisional.