KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN PERSEPSI MASYARAKAT PENGGARAP TERHADAP KEGIATAN RESTORASI PT.SBI PADA LAHAN GARAPAN (STUDI KASUS DI DESA LUBUK PINANG KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU)

Main Authors: Anggedila, Nelvira, Siswahyono, Siswahyono, Putranto, Budiono Angung Nugroho
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19242/1/KASET%20SKRIPSI%20GABUNG.pdf
http://repository.unib.ac.id/19242/
Daftar Isi:
  • Provinsi Bengkulu mempunyai luas kawasan hutan seluas 924.631 Ha dengan Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 173.2804 Ha (Dishut Bengkulu 2014). Salah satu hutan produksi terbatas yang terdapat di Provinsi Bengkulu adalah hutan produksi terbatas Air Manjuto. Secara Geografis titik koordinat kawasan hutan produksi terbatas di areal PT.SBI terletak pada posisi 101 0 12’13” BT -101 0 27’21” BT da n 2 0 18’43” LS - 2 0 33’24” LS. Restorasi ekosistem merupakan upaya untuk mengembalikan unsur hayati (flora dan fauna) serta unsur non hayati (tanah dan air) pada suatu kawasan dengan jenis asli, sehingga tercapai keseimbangan hayati dan ekosistemnya. Areal IUPHHK-RE PT.SIPEF Biodiversity Indonesia (PT.SBI) adalah perseroan terbatas yang bergerak di bidang perdagangan hasil hutan serta merencanakan kegiatan pengelolaan hutan alam produksi yang lestari melalui kegiatan restorasi ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi, kegiatan restorasi dan persepsi masyarakat penggarap terhadap kegiatan restorasi PT.SBI dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas Air Manjuto Reg.62. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan September 2018 di Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Penentuan responden menggunakan metode Arikunto (2016) dengan mengambil 40% dari jumlah polulasi, dengan responden dipilih secara accidental. Setelah diperoleh data fisik dan sosial maka dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan Karakteristik masyarakat di Desa Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menunjukkan bahwa umur penggarap merupakan kategori umur produktif, dengan tingkat pendidikan hanya menempuh pendidikan Sekolah Dasar. Sebagian jumlah anggota responden berasal dari keluarga yang berjumlah 1-3 orang. Asal lahan responden 94% diperoleh dengan cara membuka sendiri. Untuk jarak tempat tinggal responden ke lahan dikategori jauh dengan jarak <10 km. Cara menuju lahan semua responden menggunakan kendaraan rado dua. Sebagian besar responden dengan persentase 96% bermata pencarian sebagai petani dan pekerjaan sampingan persentase 47%. Persentase 91% luas lahan garapan di HPT Air Manjuto dikategorikan lahan sedang (1-2) kemudian untuk lahan hak milik dengan persentase 55,5% dikategorikan lahan sedang (1-2). Jenis tanaman yang ditanam di areal garapan setelah ada PT. SBI dominan kayu bawang dan pala dengan pendapatan tinggi lebih dari Rp.30.000.000 pertahun sebanyak 21 KK. Kegiatan restorasi yang dilakukan di lahan konsesi dengan melakukan pendekatan pemberdayaan penggarap dengan kemitraan kehutanan setelah itu kegiatan dalam divisi kelola sosial. Berdasarkan perhitungan menggunakan sistem skoring, persepsi masyarakat penggarap Desa Lubuk pinang terhadap pelestarian hutan berada pada daerah positif, persepsi masyarakat penggarap Desa Lubuk pinang terhadap manfaat sosial ekonomi fungsi hutan berada pada daerah negatif dan persepsi masyarakat penggarap terhadap kegiatan IUPHHK- RE yang dilaksakan PT. SBI berada pada daerah positif. Namun secara umum persepsi masyarakat penggarap Desa Lubuk Pinang terhadap kegiatan restorasi PT.SBI yang dihitung berdasarkan sistem skoring berada pada daerah positif.