SIFAT FISIK KAYU BAWANG (Dysoxylum mollissimum Blume) BERDASARKAN KERAGAAN POHON PADA TEGAKAN AGROFORESTRI DI HUTAN MASYARAKAT DESA PAGAR BANYU KABUPATEN BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

Main Authors: Sipayung, Lasmini, Yansen, Yansen, Nani, Nuriyatin
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19238/1/SKRIPSI%20LASMINI%20SIPAYUNG%20EIB014014.pdf
http://repository.unib.ac.id/19238/
Daftar Isi:
  • Salah satu jenis kayuyang paling banyakdibudidayakan di Provinsi Bengkulu adalah kayu bawang (Dysoxylum mollissimum Blume). Hal tersebut disebabkan karena kayu bawang memiliki potensi pemanfaatan yang cukup luas dan potensi pertumbuhan yang cukup baik, serta pertumbuhan yang cepat mendukung pengembangan hutan rakyat di Bengkulu. Keunggulan lain yang dimiliki kayu bawang adalah kelurusan batang dan serat sehingga pengolahan kayu bawang menjadi lebih mudah. Perlakuan silvikultur yang diterapkan dalam bududaya kayu bawang belum memadai, sehingga kerap menghasilkan variasi keragaan pada kayu bawang tersebut.Berdasarkan prosfek pemanfaatan di Provinsi Bengkulu, kayu bawang dimanfaatkan sebagai bahan kayu bangunan ungul yang diandalkan sehingga sangat mendukung untuk dilakukannya uji sifat fisik kayu bawang berdasarkan keragaan, karena belum pernah ada penelitian yang melakukan uji sifat fisik berdasarkan keragaan.Uji sifat fisik dilakukan karena pengetahuan tentang sifat fisik kayu akan sangat berpengaruh terhadap mutu kayu yang dihasilkan, selain itu juga uji sifat fisik mudah untuk dilakukan dan sudah banyak yang melakukan uji sifat fisik kayu namun pada kondisi dan jenis sampel yang berbeda. Adapun beberapa parameter sifatkayu yang dapat diamati yaitu kadar air, kerapatan, berat jenis, kembang susut, keawetan alami, dan ketahanan kayu terhadap organisme perusak (Dumanauw, 2001). Saat ini masih belum banyak ditemukan sifat fisik kayu bawang berdasarkan keragaan sehingga perlu dilakukan pengujian sifat fisik berdasarkan keragaan pada kayu bawang untuk memperoleh informasi yang cukup dalam pemanfaatan kayu bawang berdasarkan keragaan pohon kayu bawang tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan sifat fisik kayu bawang pada dua keragaan dengan umur yang sama. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai Maret 2018 di Laboratorium Kehutanan Universitas Bengkulu. Data hasil penelitian akan dianalisis dengan uji t-test. Hasil uji t tes dalam penelitian menunjukkan bahwa sifat fisik berupa berat jenis yang dimiliki kayu keragaan kerdil lebih tinggi pada masing msing posisi batang dari kayu keragaan bagus.Keragaan kerdil pada bagian pangkal tengah dan ujung tergolong kedalam kelas kuat II (dua) sedangkan kayu keragaan bagus bagian pangkal dan tengah tergolong ke dalam kelas kuat II (dua) dan pada bagian ujung tergolong ke dalam keas kuat III (tiga). Berdasarkan uji stabilitas dimensi yang dilakukan kayu keragaan kerdil memiliki nilai T/R lebih mendekati 1.0 yang artinya stabilitas kayu keragaan kerdil pada berbagai posisi batang lebih baik dibanding dengan stabilitas dimensi kayu keragaan bagus pada umur yang sama.