PENGARUH PENGGUNAAN BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN ( Cucumis sativus L.)

Main Authors: Hutabarat, Rio Tensakti, Uswatun, Nurjanah, Fahrurrozi, Fahrurrozi
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19189/1/SKRIPSI%20RIO%20TENSAKTI%20HUTABARAT%20%28E1J014083%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/19189/
Daftar Isi:
  • Produksi mentimun di Indonesia saat ini masih belum optimal dan banyak faktor yang mempengaruhi hal ini. Salah satu masalah yang sering timbul dalam proses budidaya adalah munculnya gulma yang dapat menurunkan hasil tanaman. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan mulsa. Penggunaan mulsa diharapkan mampu meningkatkan hasil tanaman dan menekan pertumbuhan gulma. Penelitian ini bertujuan untuk menenuntukan jenis mulsa yang paling efektif untuk menekan pertumbuhan gulma dan jenis mulsa untuk mendapatkan hasil tanaman mentimun yang optimum. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februai hingga bulan Mei 2018 di kelurahan Bentiring, kecamatan Muara Bangkahulu, kota Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan: tanpa mulsa (M0), mulsa sekam padi (M1), mulsa daun sawit (M2), mulsa alang – alang (M3), mulsa limbah kopi (M4) dan mulsa plastik hitam perak (M5). Sehingga diperoleh 6 unit percobaan dan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Terdapat 3 jenis variabel pada penelitian ini yaitu : variabel gulma (bobot kering gulma daun lebar, bobot kering gulma daun sempit dan bobot kering gulma total), variabel tanaman (panjang tanaman, diameter batang, jumlah daun, bobot berangkasan kering, diameter buah, panjang buah, bobot buah pertanaman, jumlah buah, total bobot buah layak jual dan bobot buah perpetak) dan variabel pendukung (suhu tanah dan kadar air tanah). Sebelum penanaman dilakukan analisis vegetasi gulma dan diperoleh gulma Asystasia intrusa dengan nilai SDR tertinggi dan hasil masing – masing koefisien komunitas pada tiap ulangan yaitu : II = 79,03%, I:III = 81,45%, I:IV = 78,47%, II:III = 79,04%, II:IV = 75,41%, dan III:IV = 81,11%. Penggunaan mulsa mampu menghasilkan pengaruh yang berbeda nyata pad setiap variabel yang diamati. Bobot kering gulma terkecil diperoleh pada perlakuan mulsa plastik hitam perak sementara pada jenis mulsa organik, mulsa limbah kopi menghasilkan bobot kering gulma terkecil. Penggunaan mulsa limbah kopi mampu menghasilkan variabel pertumbuhan tanaman dan hasil tanaman terbaik. Penggunaan mulsa limbah kopi dan mulsa sekam padi mampu meningkatkan hasil tanaman masing – masing sebesar 113,4% dan 108,07%, sementara penggunaan mulsa plastik hitam perak mampu menekan pertumbuhan gulma hingga 98%