KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGAGENOTIPE JAGUNG HIBRIDA PADA BEBERAPA DOSIS PUPUK UREA DI LAHAN ULTISOL

Main Authors: Sidabariba, Honlista, Rustikawati, Rustikawati, Masdar, Masdar
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19174/1/skripsi-full-2018.pdf
http://repository.unib.ac.id/19174/
Daftar Isi:
  • Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia yang berperan penting dalam sektor ekonomi. Hal tersebut karena jagung merupakan pangan pokok alternatif dengan tingkat produksi yang cukup besar dan kandungan karbohidrat tinggi. Namun produksi jagung didalam negeri belum mencukupi permintaan. Upaya peningkatan produksi jagung dapat dilakukan dengan perluasan areal tanam. Areal tanam yang tersedia adalah lahan marginal, salah satunya Ultisol. Ultisol adalah tanah yang memiliki pH yang rendah. Pada pH rendah unsur hara dalam tanah kurang tersedia untuk tanaman, sehingga tanaman sulit tumbuh dengan baik. Salah satu unsur hara yang ketersediannya rendah adalah Nitrogen. Nitrogen sangat diperlukan tanaman saat pertumbuhan vegetatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keragaan pertumbuhan dan hasil tiga hibrida jagung pada beberapa dosis pupuk urea dan menentukan dosis pupuk urea terbaik untuk pertumbuhan dan hasil jagung hibrida di Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari hingga bulan Mei 2018.Lahan yang digunakan terletak di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah dengan ketinggian 10 m dpl. Penelitian ini menggunakanRancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Sebagai petak utama adalah dosis pupuk urea dengan 4 taraf yaitu 100 kg/ha, 200 kg/ha, 300 kg/ha, 400 kg/ha. Sebagai anak petak adalah 3 genotipe hibrida yaitu CT16, CT34 dan Bisi 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi yang berpengaruh nyata antara dosis pupuk urea dengan genotipe jagung. Perlakuan pupuk urea pada beberapa taraf belum mendapatkan dosis yang optimum, dosis yang memberikan hasil relatif lebih tinggi adalah 200 kg/ha. Pada pertumbuhan vegetatif CT 34 unggul untuk karakter tinggi tanaman, diameter batang, kedudukan tongkol. Pada pertumbuhan generatif CT 34 unggul dalam karakter umur berbunga jantan, umur berbunga betina dan umur panen yang lebih cepat. Pada karakter hasil CT 16 unggul dalam bobot 100 biji. CT 34 unggul dalam diameter tongkol tanpa kelobot dan bobot biji kering pertongkol. BISI 18 unggul dalam karakter jumlah baris biji pertongkol dan jumlah biji pertongkol