RESPON TIGA GENOTIPE TOMAT AKIBAT PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG AYAM YANG BERBEDA PADA TANAH JENIS ULTISOL

Main Authors: Saputra, Hakiki, Merakati, Handajaningsih, Hasanuddin, Hasanuddin
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19173/1/Draf%20Skripsi%20Hakiki%20Saputra.pdf
http://repository.unib.ac.id/19173/
Daftar Isi:
  • Tanah ultisol termasuk bagian terluas, meliputi hampir 25% dari daratan Indonesia. Tanah ini kandungan bahan organik yang sangat rendah sehingga kurang optimal dalam menunjang produksi tanaman. Jenis tanah ini sangat potensial untuk dimanfaatkan areal pertanian salah satunya tanaman tomat. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan potensi tanah ultisol dalam menunjang produksi tanaman tomat adalah dengan cara pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respon genotipe Kirana, Intan dan Tora terhadap pemberian dosis pupuk kandang ayam yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018 hingga bulan Agustus 2018 di Zona Pertanian Terpadu, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu. Rancangan penelitian ini menggunakan Split Plot. Main Plot: Dosis pupuk kandang ayam yang terdiri atas 4 taraf yaitu 10 ton/ha setara 3 kg per petak, 20 ton/ha setara 6 kg per petak, 30 ton/ha setara 9 kg per petak, 40 ton/ha setara 12 kg per petak. Sub Plot: Genotipe tanaman tomat yang terdiri atas 3 taraf yaitu Kirana, Intan, Tora. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Data hasil penelitan dianalisis menggunakan ANAVA pada taraf 5% jika berbeda nyata dilakukan uji lanjut Polinomial Orthogonal untuk melihat perbedaan pola respon genotipe tomat akibat dosis pupuk kandang ayam, dan untuk mengevaluasi pengaruh tunggal dosis pupuk kandang ayam. Uji BNT dilakukan untuk mengevaluasi perbedaan rerata untuk genotipe tomat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter batang dan bobot buah per tanaman tiga genotipe tomat yaitu Kirana, Intan, dan Tora memiliki respon yang berbeda terhadap dosis pupuk kandang ayam. Tomat Tora menghasilkan diameter batang dan bobot buah per tanaman yang semakin kecil dengan penambahan dosis pupuk kandang ayam. Genotipe Kirana menghasilkan bobot buah per tanaman yang lebih tinggi (102,63 g) dibandingkan tomat Intan apabila diberi dosis pupuk kandang ayam 40 ton per hektar. Tiga genotipe tomat yang diuji memiliki respon yang sama terhadap pemberian pupuk kandang ayam pada variabel jumlah tandan per tanaman dan jumlah buah per tandan. Jumlah tandan per tanaman meningkat dengan kenaikan dosis pupuk kandang ayam hingga dosis 40 ton/hektar, sedangkan jumlah buah per tandan mencapai jumlah tertinggi pada dosis pupuk kandang ayam 28,6 ton/hektar. Tomat Kirana dan Intan memiliki panjang buah, diameter buah, dan bobot buah per tandan yang lebih besar dibandingkan Tora. Tomat Tora mempunyai luas daun yang lebih luas dan jumlah buah per tanaman yang lebih banyak dibandingkan tomat Kirana dan Intan.