TOLERANSI BEBERAPA GENOTIPE CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) TERHADAP CEKAMAN ALUMINIUM

Main Authors: Haquarsum, Dwi Lika Shauma Nurhanifah, Catur, Herison, Usman, Kris Joko Suharjo
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19164/1/Skripsi%20Dwi%20Lika%20Shauma%20Nurhanifah%20Haquarsum.pdf
http://repository.unib.ac.id/19164/
Daftar Isi:
  • Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang dibudidayakan secara komersial di daerah tropis dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Produksi cabai merah segar di Indonesia mengalami kenaikan di tahun 2017. Namun produksi cabai merah segar di Provinsi Bengkulu justru mengalami penurunan yang salah satu penyebabnya adalah kandungan Al yang tinggi dalam tanah. Tingginya Al pada tanah tidak dapat dihindarkan sehingga diperlukan upaya perbaikan. Perbaikan dapat dilakukan pada aspek tanah maupun tanaman. Perbaikan melalui tanaman dapat dilakukan dengan cara menyeleksi tanaman peka maupun toleran Al. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh interaksi antara konsentrasi aluminium dan genotipe terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah, mengevaluasi pengaruh aluminium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai dan mengevaluasi perbedaan genotipe terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai dengan Mei 2017, bertempat di screen house Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap split plot. Petak utama berupa konsentrasi AlCl (A) meliputi A0 = 0 ppm; A1 = 100 ppm; dan A2 = 200 ppm. Sedangkan anak petak berupa 9 genotipe cabai merah (G) yaitu G1 = PBC 396; G2 = PBC 518; G3 = PBC 521; G4 = PBC 621; G5 = PBC 622; G6 = Ferosa; G7 = Keriting Hitam; G8 = Bogota; dan G9 = Kopay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai terhadap peningkatan konsentrasi AlCl 3 3 3 hingga 200 ppm tidak sama antar genotipe cabai. Genotipe Ferosa dan PBC 396 relatif lebih toleran dibandingkan genotipe lainnya berdasarkan persentase penurunan. Pemberian AlCl berpengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter batang, bobot kering tajuk dan volume akar. Genotipe cabai merah menunjukkan perbedaan karakteristik pada volume akar dan panjang buah. Genotipe Ferosa memiliki volume akar tertinggi dan genotipe Bogota memiliki panjang buah terpanjang.