ANALISIS FUNGSI BIAYA USAHATANI PADI DI KABUPATEN LAHAT

Main Authors: Rosarina, Martha Fini, Ketut, Sukiyono, Basuki, Sigit Priyono
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19138/1/pdf%20SKRIPSI%20MARTHA%20FINI_E1D014134.pdf
http://repository.unib.ac.id/19138/
Daftar Isi:
  • Padi (Oryza sativa) merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk di dunia, yang sudah dikenal dan dibudidayakan oleh petani di seluruh wilayah nusantara.Selain itu, padi adalah bahan pangan pokok yang sangat strategis dalam tatanan kehidupan dan ketahanan pangan nasional dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, peluang pasar cukup baik dan produksi cukup besar, sehingga produksi padi dalam negeri menjadi tolak ukur ketersediaan pangan bagi Indonesia (Pitojo,2000). Secara umum berdasarkan penggunaan lahan untuk pertanian (sawah) di Sumatera Selatan khususnya Kabupaten Lahat menurut BPS Sumatera Selatan (2014), yakni berjumlah 17.721 ha.Sedangkan luas sawah untuk Kecamatan Tanjung Sakti Pumi sebesar 1454 ha dan Kecamatan lahat Selatan sebesar 727 Ha.Peningkatan produksi Gabah Kering Giling (GKG) menjadi target utama dari swasembada pangan nasional karena beras merupakan bahan makanan pokok masyarakat Indonesia secara umum (Bapenas, 2014). Menurut BPS Nasional (2015), produksi padi di tahun 2014 mencapai 44,44 juta ton dan mengalami peningkatan, dengan jumlah produksi tahun 2015 sebesar 47,30 juta ton. Kenaikan poduksi padi tahun 2015 disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 319,331 hektar. Tujuan akhir dari suatu produksi adalah memperoleh keuntungan yang maksimum.Keuntungan merupakan selisih antara biaya dan penerimaan.Biaya merupakan faktor penting dalam produksi yang mempengaruhi tingkat keuntungan.Efisiensi biaya juga harus didukung dengan meminimalisasi biaya yang dikeluarkan sehingga dapat memperbesar tingkat keuntungan.Secara struktur biaya dapat digolongkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Masing-masing biaya dalam struktur biaya memiliki persentase nilai terhadap total biaya yang dikeluarkan, sehingga dengan menilai persentase tersebut dapat diketahui faktor produksi mana saja yang memiliki persentase biaya tinggi dan kemudian dengan solusi yang tepat maka biaya-biaya tersebut dapat diminimalisir. Dalam penelitian Shelviani (2009), fungsi biaya Cobb-Douglas yang merupakan modifikasi dari fungsi produksi yang sering digunakan.Penggunaan model ini hanya didasarkan pada banyak peneliti, model ini tanpa didasari oleh kenyataan atau data yang diperoleh di lapangan.Dengan demikian sangat diperlukan bentuk fungsi biaya yang sesuai dengan data yang ada di lapangan. ujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur biaya yang terdapat di dalam usahatani padi sawah serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan oleh petani padi.Metode penelitian ini yaitu metode survei.Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan struktur biaya pada usahatani padi di Kecamatan lahat Selatan dan Tanjung Sakti Pumi yakni rata-rata total biaya yang harus dikeluarkan oleh petani yakni sebesar Rp.3.800.564,31/UtatauRp.8.602.715,47/Ha, untuk biaya variabel sebesar 99,37% dan sisanya 0,63% untuk biaya tetap. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi total biaya variabel terdapat dua jenis yakni harga pupuk TSP dan produksi (output) sedangakan yang tidak berpengaruh nyata atau tidak signifikan terhadap total biaya variabel yakni harga benih, harga pupuk Urea dan upah tenaga kerja. Kata Kunci: Struktur biaya, Faktor-faktor biaya