ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI SAYURAN DI KELURAHAN AGUNG LAWANGAN KECAMATAN DEMPO UTARA KOTA PAGAR ALAM

Main Authors: Sinthia, Ein, M Mustopa, Romdhon, Nyayu, Neti Arianti
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19127/1/Skripsi%20Ein%20Sinthia.pdf
http://repository.unib.ac.id/19127/
Daftar Isi:
  • Kota Pagar Alam merupakan daerah produksi tanaman sayur-sayuran terutama tanaman kubis, sawi dan bawang daun. Hal ini disebabkan oleh luas lahan yang cukup memungkinkan untuk melakukan usahatani sayuran berupa kubis, sawi dan bawang daun. Selain itu, daerah ini merupakan daerah dengan keadaan iklimnya yang sesuai untuk tanaman sayur-sayuran serta tanahnya yang relatif subur menjadikan tempat ini sebagai sentra produksi sayuran terbanyak di Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu daerah di Kota Pagar Alam yang menjadi sentra produksi sayuran yaitu Kelurahan Agung Lawangan. Kelurahan Agung Lawangan sebagai salah satu wilayah produksi sayuran memiliki potensi cukup besar dalam pengembangan komoditas sayuran. Jenis komoditas sayuran berupa bawang daun, kubis dan sawi merupakan tanaman sayuran yang paling diminati oleh petani di Kelurahan Agung Lawangan. Tingginya produksi dan produktivitas suatu usahatani tidak selamanya diikuti dengan besarnya pendapatan yang diperoleh oleh petani sayuran. Ketika produksi sayuran berlimpah harga sayuran cenderung menurun (murah) begitupun sebaliknya apabila produksi menurun harga cenderung naik. Sedangkan harga dari input produksi yang tergolong mahal seperti pupuk, pestisida, benih dan upah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi menjadi permasalahan yang sering dihadapi petani sayuran di Kelurahan Agung Lawangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan efisiensi usahatani sayuran di Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan Dempo Utara Kota Pagar Alam. Penelitian ini dilakukan di bulan April 2018 di Kelurahan Agung Lawangan. Penentuan lokasi ditentukan dengan sengaja (Purposive) dengan alasan yaitu Kelurahan Agung Lawangan merupakan salah satu wilayah produksi sayuran berupa kubis, sawi, dan bawang daun yang berada pada dataran tinggi Gunung Dempo Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan. Selain itu, banyaknya petani yang berusahatani kubis, sawi dan bawang daun menjadi alasan dalam melakukan penelitian di daerah tersebut. Penentuan responden dalam penelitian ini adalah dengan sampling jenuh atau sensus yaitu semua responden yang berusahatani sayuran berupa kubis, bawang daun, dan sawi baik secara monokultur maupun polikultur. Dalam penelitian ini petani dikelompokkan menjadi 6 kelompok pola tanam. Guna menganalisis data yang di dapat melalui wawancara langsung dengan petani, data diolah dengan menggunakan rumus pendapatan dan efisiensi usahatani. Hasil dari penelitian ini menunjukan besarnya pendapatan dari usahahatani sayuran di Kelurahan Agung Lawangan adalah Rp.28.297.038,88/UT/Th untuk pola tanam monokultur kubis (A), Rp.1.940.995,63/UT/Th untuk pola tanam polikultur kubis dan bawang daun (B), Rp.74.897.266,19/UT/Th untuk pola tanam polikultur kubis, sawi dan bawang daun (C), Rp.12.686.597,88/UT/Th untuk pola tanam monokultur sawi (D), Rp.11.447.755,46/UT/Th untuk pola tanam polikultur sawi dan bawang daun (E), Rp.9.132.974,80/UT/Th untuk pola tanam monokultur bawang daun (F). Pendapatan terbesar untuk pola tanam monokultur terdapat pada pola tanam A (monokultur kubis) dan terkecil pada pola tanam F (monokultur bawang daun). Sedangkan untuk pola tanam polikultur, pendapatan terbesar berada pada pola tanam C (polikultur kubis, sawi, dan bawang daun) dan terkecil pada pola tanam (polikultur kubis dan bawang daun). Usahatani sayuran di Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan Dempo Utara Kota Pagar Alam pada pola tanam A (monokultur kubis), pola tanam C (polikultur kubis, sawi, dan bawang daun), pola tanam D (monokultur sawi), pola tanam E (polikultur sawi dan bawang daun), dan pola tanam F (monokultur bawang daun) sudah efisien. Hal ini ditandai dengan nilai B/C dari berbagai pola tanam tersebut lebih besar dari 1, artinya pendapatan yang dihasilkan lebih besar dari biaya yang digunakan. Sedangkan usahatani sayuran untuk pola tanam B (polikultur kubis dan bawang daun) mengalami inefisiensi (rugi). Hal ini ditandai dengan nilai B/C dari pola tanam tersebut lebih kecil dari 1, artinya pendapatan yang dihasilkan lebih kecil dari biaya yang digunakan. Kata Kunci: Pendapatan, Efisiensi.