DAYA SAING KOMPETITIF DAN KOMPARATIF HOME INDUSTRY GULA KELAPA DI PROVINSI BENGKULU
Main Authors: | Cahyani, Dwi Indah, Ketut, Sukiyono, M Mustopa, Romdhon |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/19126/1/SKRIPSI%20FIX%20DWI%20INDAH%20C.pdf http://repository.unib.ac.id/19126/ |
Daftar Isi:
- Pengrajin gula kelapa berusaha untuk mengalokasikan segala sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya agar memperoleh keuntungan yang besar. Namun dalam mencapai keuntungan yang besar belum tentu usaha pengolahan gula kelapa tersebut sudah efisien untuk diusahan karena memungkinkan juga dikeluarkan biaya yang besar dalam memperoleh keuntungan yang besar. Untuk mengembangkan sektor industri agar mampu bersaing di arena yang semakin kompetitif, maka mereka harus berdaya saing tinggi. Artinya, daya saing yang didukung oleh kuatnya struktur, tingginya peningkatan nilai tambah dan produkticitass di sepanjang rantai nilai produksi serta sumber daya produktif yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur biaya pada Home Industri gula kelapa di Provinsi Bengkulu, untuk mengetahui daya saing kompetitif dan komparatif pada Home Industri di Provinsi Bengkulu dan untuk mengatahui tingkat perbedaan daya saing diantara skala produksi yang ada di Provinsi Bengkulu. Responden dalam penelitan ini berjumlah 146 home industri terdiri dari 3 skala produksi yaitu skala produksi besar 3 responden, skala prduksi sedang 80 responden dan skala produksi kecil 63 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini data per proses produksi. Analisis struktur biaya digunakan untuk melihat berapa persen penggunaan biaya-biaya pada saat proses produksi dan kemudiam menggunakan pendekatan unit biaya yaitu menggunakan pendekatan daya saing kompetitif (domestik) dan komparatif (Bayangan). Untuk masing-masing pendekatan dibedakan atas harga domestik dan harga bayangan. Harga bayangan yang digunakan adalah harga pasar di kota Padang dan Jakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase komponen biaya terbesar dalam struktur biaya adalah terletak pada biaya variabel. Rata-rata rasio unit biaya kompetitif dan komparatif daya saing home industri gula kelapa di Provinsi Bengkulu adalah kurang dari 1. Hal ini menunjukkan bahwa home industri gula kelapa di Provinsi Bengkulu memiliki daya saing yang relativ tinggi. Pada ketiga skala produksi tersebut terdapat perbedan daya saing yang signifikan hal ini dibuktikan dengan hasil uji ANOVA ya n g mana nil a i S ign < α (0,05 )Kata Kunci: Gula Kelapa, Struktur Biaya, Unit Biaya, Uji Beda Rata-rata