RASIO PENAMBAHAN REMPAH DALAM PEMBUATAN GULA SEMUT BERCITARASA JAHE, KAYU MANIS, DAN CENGKEH

Main Authors: Fauziah, Sukma, Hasan, Basri Daulay, Yazid Ismail, M.
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/19116/1/SKRIPSI%20SUKMA%20FAUZIAH.pdf
http://repository.unib.ac.id/19116/
Daftar Isi:
  • Gula aren sudah dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu tambahan pemanis makanan maupun minuman. Provinsi Bengkulu merupakan salah satu penghasil gula aren terbanyak di Indonesia yang terletak di kabupaten Bengkulu Selatan dan kabupaten Rejang Lebong. Gula aren yang sering dijumpai masyarakat berupa gula aren cetak dan gula semut. Kedua produk tersebut dibedakan pada bentuk fisik produk, yakni gula cetak berbentuk cetakan yang digunakan dan gula semut berbentuk serbuk atau kristal. Terdapat beberapa keunggulan gula semut di banding gula aren cetak yaitu umur simpannya yang lama, penggunaannya yang praktis, mudah larut dalam air, dan nilai ekonomis yang tinggi serta dapat dikombinasikan rasa dari bahan rempah. Penelitian ini bertujuan untuk menambahkan citarasa rempah pada gula semut dan mendapatkan rasio terbaik dari penambahan rempah (jahe, cengkeh, dan kayu manis) terhadap sifat fisik (kadar air, kadar abu, dan total padatan tak larut dalam air), sifat kimia (gula pereduksi dan sakarosa), dan organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September 2018 di Laboratorium Teknologi Pertanian dan Laboratorium Kimia Universitas Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu penambahan sari rempah (Jahe, Cengkeh, dan Kayu Manis) dengan rasio penambahan (5%, 10%, dan 15%). Hasil penelitian yang diperoleh yaitu penambahan sari rempah dengan berbagai rasio tidak memberikan pengaruh nyata terhadap sifat fisik, sifat kimia, dan sifat organoleptik. Rasio terbaik penambahan sari rempah terhadap sifat fisik yaitu untuk kadar air pada rasio 5% dengan hasil 1, 0,66, dan 0,83 % ; untuk kadar abu rasio terbaik pada penambahan sari jahe dan sari kayu manis 10%, sari cengkeh 5%, dengan hasil 0,33, 0,33 dan 0,5% ; untuk total padatan tak terlarut rasio terbaik pada penambahan sari jahe 5%, sari cengkeh dan kayu manis 10% dengan hasil 1,51, 1,00, dan 1,66 %. Rasio terbaik penambahan sari rempah jahe, cengkeh dan kayu manis terhadap sifat kimia dan organoleptik yaitu pada rasio 15% dengan hasil gula pereduksi 5,74, 8,20, dan 7,78% ; kadar sakarosa 75,52, 63,95, dan 65,54% ; warna 3,80, 4,08, dan 3,84 ; aroma 3,88, 3,44, dan 3,68 ; rasa 3,96, 3,60, dan 3,60 ; tekstur 4,36, 3,64, dan 3,88.