EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN RETRIBUSI SURAT IZIN TRAYEK ANGKUTAN KOTA (ANGKOT) DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA BENGKULU

Main Authors: RISKA, DIANA, Lipneldi, Lipneldi, Nursanty, Nursanty
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/18818/1/Skripsi%20DIANA%20RISKA.pdf
http://repository.unib.ac.id/18818/
Daftar Isi:
  • Otonomi daerah atau pelimpahan kekuasaan dari pemerintahan pusat kepemerintah daerah akan mendekatkan pemerintahan dan pembangunan kepada masyarakat serta kewenangan mengatur dan mengurus akan berpindah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Kewenangan pemerintahan daerah yang dimiliki ini menjadi fungsi pemerintahan dan pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien. Karena pemerintahan daerah lah yang mengetahui secara detail kebutuhan dan potensi daerahnya masing-masing, maka program pembangunan dan pelayanan akan berorientasi kepada kepentingan masyarakatnya. Daerah bisa merespon secara cepat kebutuhan masyarakatnya tanpa harus menunggu persetujuan dari pemerintah pusat. Harapan besar suatu daerah akan mampu mengolah dan memanfaatkan sumber-sumber kekayaan daerahnya karena kekayaan tersebut tersebut akan berkontribusi terhadap keuangan daerah itu sendiri salah satunya dengan melalui retribusi surat izin trayek angkutan kota. Retribusi yang dipungut oleh pihak Dinas Perhubungan Kota Bengkulu, khususnya retribusi surat izin trayek angkot pemungutan yang dilakukan tersebut masih belum berjalan secara efektiv. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskribtif kualitatif dengan metode penelitian wawancara, obserbasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan daerah Kota Bengkulu yang bersumber dari retribusi surat izin trayek angkot belum efektif dan belum sesuai dengan harapan dikarenakan kebanyakan para sopir angkot tidak mampu membayar biaya pengurusan surat izin trayek karena sepinya penumpang yang mengakibatkan rendahnya penghasilan sopir angkot setiap harinya. Sepinya penumpang juga diperparah dari akibat munculnya saingan baru aplikasi transportasi online (grap) yang lebih canggih dan modern dibandingkan dengan transportasi angkutan umum