ENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN HASIL 15 GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI DUA LOKASI
Main Authors: | Martinsyah, Rachmad Hersi, Rustikawati, Rustikawati, M., Chozin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/18652/1/TESIS%20Rachmad%20Hersi%20M%20%28E2J015002%29%20Magister%20Agroekoteknologi.pdf http://repository.unib.ac.id/18652/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan manusia untuk bahan makanan dan ternak, maka dari itu perlu adanya peningkatan produksi melalui penigkatan produktivitas dengan pemakaian varietas unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan pertumbuhan, perkembangan, dan hasil 15 genotipe jagung hibrida didua lokasi. Penelitian dilakukan dengan menanam 15 genotipe jagung hibrida di dua lokasi yaitu di kabupaten Musi Rawas dan kabupaten Seluma. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 15 genotipe yang digunakan adalah CT16, CT17, CT21, CT22, CT23, CT27, CT29, CT30, CT34, CT42, CT46, CT47, dan CT51 yang diulang tiga kali. Pengamatan dilakukan dengan 17 variabel pengamatan. Hasil pengamatan dianalisis dengan analisis varians (Uji F taraf 5%). Jika variabel dipengaruhi nyata maka pada uji F maka dilanjutkan dengan Duncan’s Mult ipl e Range T est (DMRT) pada taraf 5% untuk membandingkan rata-rata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi (gentoipe x lokasi) berpengaruh nyata dan interaksi (genotipe x lokasi) berpengaruh tidak nyata terhadap 17 variabel yang diamati. Variabel yang dipengaruhi nyata yaitu jumlah daun, lebar daun, bobot berangkasan segar, bobot berangkasan kering, volume akar, umur berbunga jantan, umur berbunga betina, diameter tongkol, jumlah biji pertongkol,bobot biji per petak. Sedangkan pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, panjang tongkol, jumlah baris biji, bobot biji pertanaman, bobot 100 biji tidak dipengaruhi nyata. Diantara 15 genotipe yang dievaluasi penampilan hibrida terbaik berdasarkan pertumbuhan vegetatifnya, CT16, CT27, CT30, CT38, dan CT42 menunjukkan kesesuaiannya di Musi Rawas, sedangkan CT23, CT27, CT30, CT38, dan CT42 di Seluma. Pada variabel hasil di Musi Rawas, CT17, CT29, CT30, dan CT42 menghasilkan bobot biji per petak lebih tinggi dibanding hibrida lainnya sedangkan di Seluma hasil bobot biji per petak yang tinggi diperoleh dari CT37, CT38, CT42, dan CT17. Kata Kunci : genotipe, hibrida, interaksi (genotipe *lokasi), perkembangan ,pertumbuhan.