POTENSI EKSTRAK KABAU (Archidendron microcarpum ) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN Crocidolomia pavonana

Main Authors: Obel, Obel, Dwinardi, Apriyanto, Tunjung, Pamekas
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/18651/1/Tesis%20Obel.pdf
http://repository.unib.ac.id/18651/
Daftar Isi:
  • Crocidolomia pavonana merupakan hama penting pada tanaman famili Brassicaceae yang dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 10% - 100% sehingga perlu dilakukan tindakan pengendalian. Penggunaan insektisida nabati menjadi alternatif pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan. Salah satu tumbuhan yang diduga mempunyai potensi sebagai insektisida nabati adalah tumbuhan kabau (Archidendron microcarpum). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan potensi insektisida nabati pada kulit buah dan biji kabau, menentukan sifat bioaktivitasnya pada serangga uji, kandungan kimia, sifat toksiknya terhadap serangga uji pada semi lapang dan fitotoksisitasnya pada tanaman budidaya. Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong dan Rumah Plastik di Kelurahan Simpang Nangka, Kabupaten Rejang Lebong serta Laboratorium Organik Bahan Alam Fakultas MIPA Universitas Andalas, Padang pada bulan September 2016 sampai dengan Februari 2017. Penelitian dilakukan dalam lima tahap yaitu uji tapis, uji bioaktivitas, pemeriksaan profil kimia, uji semi lapang dan uji fitotoksitas. Rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis ekstrak kabau yang berasal dari kulit buah dinyatakan aktif sebagai insektisida. Pengujian bioaktivitas kulit buah kabau menunjukkan terjadi mortalitas larva pada konsentrasi 0,5% sebesar 70,00% dengan aktivitas insektisida yang cukup kuat dan semakin sedikit daun yang dimakan. Pada ekstrak kulit buah dan biji kabau terdapat kandungan metabolit sekuder berupa fenolik, saponin, flavonoid, steroid, terpenoid dan alkaloid. Pengujian insektisida kulit buah kabau disemi lapang pada konsentrasi 2.0% mampu mematikan larva C. pavonana sebesar 52,22% dengan rata-rata berat krop kubis 1307,78g. Ekstrak kulit buah kabau tidak menunjukkan gejala fitotoksisitas terhadap tanaman kubis. Kata kunci: Kabau, metabolit sekunder, insektisida nabati, Crocidolomia pavonana, fitotoksisitas.