STUDI PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE BERBAHAN DASAR TEPUNG PISANG MERAH (Musa Acuminata Red Decca) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN CACO 3
Main Authors: | Putra, Ari Judesta, Yessy, Rosalina, Syafnil, Syafnil |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/18537/1/ARI%20JUDESTA%20SKRIPSI.pdf http://repository.unib.ac.id/18537/ |
Daftar Isi:
- Bioplastik atau yang sering disebut plastik biodegradable, merupakan salah satu jenis plastik yang hampir keseluruhannya terbuat dari bahan yang dapat diperbaharui seperti pati, minyak nabati dan mikroba. Bioplastik biasa digunakan sabagai kemasan seperti penggunaan plastik konvensional pada umumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bahan dasar tepung pisang merah. Hal ini dikarenakan kurang banyaknya pemanfaatan pisang merah khususnya di povinsi Bengkulu. Pisang merah banyak ditemukan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Pisang jenis ini kurang diminati masyarakat disebabkan oleh rasa yang lebih Asam jika dibandingkan dengan pisang lain hal ini dikarnakan oleh kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Bioplastik berbahan dasar tepung memiliki kekurangan yaitu rendahnya kekuatan mekanik pada bioplastik. Kekurangan tersebut dapat dilakukan dengan mencampurkan tepung pisang merah dengan bahan pengisi kalsium karbonat (CaCO 3 ). Hal ini berguna untuk menghasilkan bioplastik yang memiliki kekuatan mekanik yang lebih baik. Penggunaan kalsium karbonat (CaCO 3 ) sebagai pengisi sangat efektif dikarnakan harganya yang murah dan mudah untuk didapatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh penambahan CaCO 3 pada proses pembuatan bioplastik dan mendapatkan karakteristik bioplastik dari tepung pisang merah (Musa Acuminata red decca) dengan variasi penambahan kalsium karbonat (CaCO 3 ). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu penambahan CaCO 3 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan pengisi CaCO 3 pada bioplastik berpengaruh terhadap uji kuat tarik, elongasi, dan uji biodegradasi bioplastik. Pada uji kuat tarik semakin bertambah komposisi CaCO 3 maka akan menghasilkan nilai kuat tarik yang semakin tinggi hingga pada penambahan 3% dan menurun pada penambahan 4% CaCO 3. Nilai kuat tarik tertinggi diperoleh pada penambahan 3% CaCO 3 yaitu sebesar 1305,56 N/m dengan nilai 961,12 N/m 2 dan terendah diperoleh pada sempel tanpa penambahan CaCO 3 2 . Pada uji elongasi semakin banyak komposisi CaCO 3 yang ditambahkan maka nilai elongasi relatif menurun nilai elongasi tertinggi diperoleh pada sampel tanpa penambahan CaCO 3 yaitu sebesar 7,78% dan nilai elongasi terendah diperoleh pada penambahan 4 % CaCO 3 yaitu sebesar 3,89%. Pada uji biodegradasi