PENGARUH POSISI BENIH DALAM TONGKOL DAN PENGUSANGAN CEPAT TERHADAP DAYA TUMBUH DAN HASIL JAGUNG MANIS
Main Authors: | Arianto, Yudi, Supanjani, Supanjani, Sigit, Sudjatmiko |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/18348/1/PENGARUH%20POSISI%20BENIH%20DALAM%20TONGKOL%20DAN%20PENGUSANGAN%20CEPAT%20TERHADAP%20DAYA%20TUMBUH%20DAN%20HASIL%20JAGUNG%20MANI1.pdf http://repository.unib.ac.id/18348/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi posisi benih dalam tongkol yang terbaik dan juga mendapatkan pengaruh dari pengusangan cepat terhadap daya tumbuh dan hasil jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai dengan Februari 2018 di Laboratorium Agronomi Universitas Bengkulu dan kebun percobaan Medan Baru, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu (15 m di atas permukaan laut). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial untuk pengujian di laboratorium dan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial untuk pengujian di lapangan.dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah posisi benih yang terdiri atas 3 bagian, yaitu B1: Posisi benih bagian pangkal (large round), B2: Posisi benih bagian tengah (flats), B3: Posisi benih bagian ujung (small round). Faktor kedua adalah lama pengusangan cepat pada suhu 42 0 C dan kelembaban >90% yang terdiri atas 4 taraf, yaitu P1: 0 jam, P2: 24 jam, P3: 48 jam dan P4:72 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi benih berpengaruh nyata terhadap variabel indeks vigor dan daya berkecambah benih. Benih pada posisi pangkal memiliki persentase indeks vigor sebesar 71% dan persentase daya berkecambah sebesar 83%. Benih pada posisi tengah memiliki persentase indeks vigor sebesar 69% dan persentase daya berkecambah sebesar 81%, lebih besar dibandingkan benih yang berada pada ujung tongkol yang persentase indeks vigornya sebesar 59% dan persentase daya berkecambahnya sebesar 75%. Benih pada posisi tengah menghasilkan bobot tongkol berkelobot yang lebih tinggi, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil jagung manis tersebut. Sedangkan perlakuan pengusangan cepat selama 48 jam dan 72 jam menurunkan persentase indeks vigor, daya berkecambah, bobot tongkol berkelobot dan hasil perbaris jagung manis.