APLIKASI FERTIGASI PUPUK N, P, DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT GENOTIPE HIBRIDA CABAI MERAH (Capsicum annuumL.) DI ULTISOL
Main Authors: | Nursalim, Muhamad, Catur, Herison, Hasanudin, Hasanudin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/18302/1/SKRIPSI%20Muhamad%20Nursalim.pdf http://repository.unib.ac.id/18302/ |
Daftar Isi:
- Cabai merahmerupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang cukup penting di Indonesia, baik sebagai komoditas yang dikonsumsi di dalam negeri maupun sebagai komoditas ekspor.Produksi cabai merahtercukupi juga harus diimbangi dengan tingkat produksinya. Upaya intensifikasi yang dapat dilakukan dengan cara penggunaan genotipe hibrida dan upaya ekstensifikasi yang dapat dilakukan adalah dengan pemanfaatan lahan marginal seperti lahan masam Ultisol. Ultisol merupakan jenis tanah yang memiliki tingkat kemasaman tinggi, Aluminium tinggi, kandungan bahan organik rendah.Oleh sebab itu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut salah satunya dengan pemberian pupuk N, P, dan K secara fertigasi.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode fertigasi pupuk N, P, dan K terbaik untuk cabai merah di tanah jenis Ultisol dan membandingkan empat genotipe hibrida terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil di tanah jenis Ultisol Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 sampai April 2018 di Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan desain Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah cara aplikasi pupuk yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu pupuk N, P, dan K 100% difertigasi, 75% difertigasi dan 25% sisanya ditabur, 50% difertigasi dan 50% sisanya ditabur, 25% difertigasi dan 75% sisanya ditabur, dan 100% sisanya ditabur. Faktor kedua adalah hibrida cabai merah 4 genotipe yaitu: H5, H39, H14, dan UNIB CHR F1. Satuan percobaan yang digunakan ialah bedengan dengan jumlah keseluruhan 60 satuan percobaan dimana setiap satuan percobaan terdapat satu barisan tanaman.Satu baris tanaman merupakan satu genotipe. 17 Hasil pengujian menunjukkan bahwa genotipe hibrida H39 memiliki pertumbuhan vegetatif yang lebih baik dibandingkan dengan hibrida lainnya.Genotipe H5, UNIB CHR F1, dan H14 menunjukkan hasil yang tinggi.Sedangkan Genotipe H14 merupakan genotipe terbaik pada pertumbuhan dan hasil yang tinggi.Sedangkan pemberian pupuk N, P, dan K 100% dengan metode fertigasi lebih baik dari perlakuan fertigasi lainnya berdasarkan jumlah buah, panjang buah dan bobot buah per petak.