FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROBABILITAS PENGRAJIN GULA KELAPA MEMPERTAHANKAN USAHANYA DI PROVINSI BENGKULU

Main Authors: Manulang, Roy Ferdinan, Ketut, Sukiyono, Nyanyu, Neti Arianti
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/18271/1/Skripsi%20Roy%20Ferdinan%20Manulang.pdf
http://repository.unib.ac.id/18271/
Daftar Isi:
  • Gula kelapa atau dalam perdagangan dikenal sebagai gula Jawa atau gula kelapa dihasilkan dari penguapan nira pohon kelapa (Coco nicifera Linn) (Krisnamuthi dan Fausia, 2009). Permintaan gula kelapa terus meningkat seiring dengan berkembangnya industri pangan yang menggunakan gula kelapa (Anonim, 2010). Industri pangan,gula kelapa dipakai sebagai bahan pembuatan kecap, pembuatan kue, roti dan lain-lain. Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Seluma merupakan daerah perkebunan yang cukup besar, salah satunya adalah perkebunan kelapa. Perkebunan kelapa yang cukup luas, terdapat petani yang memanfaatkan menjadi usaha yaitu industri gula kelapa. Saat ini gula kelapa menjadi produk yang diandalkan sebagian besar industri kecil rumah tangga di ketiga kabupaten tersebut. Pengrajin gula kelapa ini merupakan pekerja informal dari lingkaran usaha pengolahan kelapa yang paling hulu, dimana pekerjaannya adalah menyadap air nira kelapa. Pengolah umumnya sekaligus menjadi petani dan pengolah gula kelapa, karena hasil sadapannya langsung diolah menjadi gula kelapa. Pengrajin gula kelapa yang ada di dua sentra tersebut sekarang tidak lagi memilih membuat gula kelapa saja tetapi terdapat pengrajin yang mengubah menjadi tuak. Aktifitas pengrajin gula kelapa mengubah usahanya menjadi tuak dilakukan karena adanya permintaan tuak yang cukup tinggi, dan proses pembuatan tuak cukup mudah. Faktor pendorong dan penarik dalam mengusahakan gula kelapa juga dapat mempengaruhui pengrajin gula kelapa tetap atau mengubah usahanya, karena adanya perilaku pengrajin gula kelapa dalam meningkatkan pendapatan untuk memenuhi kehidupannya. Pengrajin berupaya meningkatkan keuntungan melalui strategi diversifikasi produk. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis: Pertama, faktor pendorong (push factors) dan faktor penarik (pull factors) yang mempengaruhi pengrajin gula kelapa tetap mempertahankan usahanya yang ada di Provinsi Bengkulu. Kedua, Faktor-faktor yang mempengaruhi industri gula kelapa untuk tetap mempertahankan usahanya yang ada di Provinsi Bengkulu. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diambil secara sensus. Data yang dianalisis yaitu faktor pendorong (push factors) dan faktor penarik (pull factors) yang mempengaruhi pengrajin gula kelapa tetap mempertahankan usahanya yang ada di Provinsi Bengkulu, menggunakan analisis distribusi frekuensi. Kedua, Faktor-faktor yang mempengaruhi industri gula kelapa untuk tetap mempertahankan usahanya yang ada di Provinsi Bengkulu menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan faktor pendorong pengrajin gula untuk tetap mempertahankan usahanya yaitu faktor pengalaman (100%), faktor penerimaan (74%), faktor ketahanan produk (100%), proses produksi (93,20%), biaya produksi (61,60%) dan peralatan (97,90%). Adapun faktor penarik yang mempengaruhi pengarajin gula kelapa untuk tetap mempertahankan ushanya yaitu faktor pemasaran (89,90%), norma sosial (100%), dan stabilitas harga (99,30%). Faktor – faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan pengrajin untuk tetap mempertahankan usaha gula kelapa di Provinsi Bengkulu dengan taraf kepercayaan sebesar 95 % yaitu faktor persepsi pemasaran (0,009), persepsi ketahanan produk (0,001), persepsi pengalaman (0,006), dan persepsi norma sosial (0,006).