TINJAUAN KRIMINOLOGI TERHADAP PENELANTARAN ANAK DI KOTA BENGKULU
Main Authors: | ARYANTO, YUDHA, Noeke, Sri Wardhani, Herlita, Eryke |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/18202/1/Skripsi%20Lengkap%20Ok.pdf http://repository.unib.ac.id/18202/ |
Daftar Isi:
- 1. Faktor penyebab terjadinya penelantaran anak di Kota Bengkulu adalah sebagai berikut : a. Faktor ekonomi, yaitu akibat orang tua tidak mampu memberikan kehidupan yang layak kepada anak-anaknya, sehingga membuat anak harus ikut bekerja mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan keluargaya. Upaya Represif, Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencara Kota Bengkulu (DP3APKB), melakukan “Operasi Simpatik” bekerja sama dengan Kepolisian, Satpol PP, Camat, Lurah, Dinas Sosial Provinsi, Dinas Pendidikan, LSM melakukan penertiban pada seluruh anak-anak terlantar yang berjualan, mengamen dan mengemis dijalanan. Kemudian dilakukan pendataan, dilakukan pengecekan kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Bagi anak yang mengalami psikotik/gangguan kejiwaan akan diserahkan kepada Rumah Sakit Jiwa Soeprapto Bengkulu. Sedangkan anak-anak yang tidak terdapat gangguan kesehatan jiwanya, dilakukan pembinaan di Panti Sosial Bunga Harapan milik Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, pembinaan berupa pelatihan-pelatihan sosialisasi, membuat anyaman dari rotan, sablon, keranjang parsel, aksesoris. 68 b. Faktor keluarga yang tidak bertanggung jawab, keluarga yang tidak harmonis, orang tua sudah bercerai (broken home). c. Faktor lingkungan sosial, yaitu mengikuti teman sebayanya untuk melakukan aktivitas terlantar. Hal ini juga didasari pada perilaku komunal anak-anak di Kota Bengkulu. 2. Upaya penanggulangan permasalahan penelantaran anak di Kota Bengkulu, dilakukan melalui dua langkah yaitu : a. Upaya Preventif, dilakukan melalui himbauan berupa penyadaran kepada masyarakat melalui penyampaian materi ceramah khotbah jumat di masjid, melalui panplet dan selebaran yang ditempelkan di kantor lurah dan fasilitas umum dipermukiman masyarakat. Dinas Sosial memberikan pelatihan membuat usaha kecil dan bermanfaat 61 67 (pendidikan entrepreneurship) dan menyadarkan mereka tentang pentignya pendidikan untuk masa depan anak-anak. Kemudian Dinas Sosial memberikan stimulus kepada anak-anak terlantar berupa modal usaha, paket seragam, sepatu, buku sekolah dan paket sembako untuk kebutuhan keluarga sehari-hari.