DAMPAK KONVERSI LAHAN USAHATANI KELAPA SAWIT MENJADI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN LUBUK PINANG KABUPATEN MUKO MUKO
Main Authors: | Susanto, Eko, Satria, Putra Utama, Septri, Widiono |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/18187/1/SKRIPSI%20EKO%20SUSANTO%20E1D014149%20AGRIBISNIS.pdf http://repository.unib.ac.id/18187/ |
Daftar Isi:
- Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang tersebar luas di seluruh kawasan di Indonesia. Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang terkenal dengan sebutan negara agraris yang berarti sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Menurunya sumber pangan masih dipengaruhi oleh tingginya laju pertumbuhan penduduk sedangkan laju pertumbuhan pertanian di Indonesia sangatlah kecil. Kebutuhan akan pangan dan papan akan bertambah seiring dengan pertambahan penduduk. Permasalahan akan muncul manakala terjadi ketidakseimbangan kepentingan antara pemenuhan kebutuhan pangan dan papan. Sektor pertanian masih menjadi sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, oleh karena itu perlu perhatian dari pemerintah untuk dikembangkan. Data Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha tahun 2015 menunjukan bahwa sektor pertanian mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi dengan menyumbang sebesar 13,52 persen, tertinggi ke dua setelah industri pengolahan (BPS, 2016). Pembangunan pertanian di Indonesia telah memberikan sumbangan besar dalam keberhasilan pembangunan nasional, baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan harapan tersebut adalah dengan perluasan lahan pertanian, meningkatkan produksi dan produktifitas lahan pertanian untuk mencapai swasembada pangan nasional. Menurut Utomo (1992) konversi lahan merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negativ terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Sedangkan Sihaloho (2004) membagi konversi lahan kedalam tujuh tipologi salah satunya yaitu konversi sistematik berpola ‘e nc l ave ’ ; yang dilakukan karena lahan kurang produktif, sehingga konversi dilakukan secara serempak untuk meningkatkan nilai tambah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) Menganalisis besarnya pendapatan petani sebelum dan sesudah dilakukanya konversi lahan di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko. (2) Mengetahui dampak konversi lahan terhadap pendapatan petani di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu diperoleh dari wawancara secara langsung dengan responden menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner. Data sekunder berupa data-data penunjang dalam penelitian ini dari hasil penelitian sebelumnya atau buku serta literatur yang relevan dengan penelitian ini yang dapat dipertanggung jawabkan. Penelitian ini menggunakan responden yang ditentuakan secara (Purposive Sampling) yaitu 83 petani yang telah melakukan konversi lahan usahatani dari kelapa awit menjadi padi sawah dan dengan waktu lebih dari atau sama dengan satu tahun. Analisis pendapatan usahatani digunakan untuk melihat besarnya pendapatan dari kedua usahatani. Untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan rata-rata pendapatan pada masing masing pendapatan usahatani dihitung menggunakan Uji T-beda dependen (berpasangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Rata-rata pendapatan petani sebelum dan sesudah dilakukanya konversi lahan di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko yaitu : pendapatan unreal sebelum dilakukanya konversi lahan sebesar Rp.19.199.548,61/Ha/Tahun, pendapatan unreal setelah dilakukanya konversi lahan sebesar Rp.36.656.654,71/Ha/Tahun, pendapatan real sebelum dilakukanya konversi lahan sebesar Rp.23.646.369,08/Ha/Tahun, dan pendapatan real setelah dilakukanya konversi lahan sebesar Rp.34.851.591,84/Ha /Tahun. Konversi lahan usahatani dari lahan usahatani kelapa sawit keusahatani padi sawah di Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko berdampak pada meningkatnya rata-rata pendapatan petani di daerah tersebut. Kata Kunci : Dampak Konversi Lahan, Pendapatan, Usahatani Kelapa Sawit, Usahatani Padi.