PEMBINAAN NARAPIDANA TERORISME DI LAPAS KLAS IIA BENGKULU
Main Authors: | DWI CAHYA, DENI, Noeke, Sri Wardhani, Susi, Ramadhani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17840/1/SKRIPSI%20DENI%20DWI%20CAHYA.pdf http://repository.unib.ac.id/17840/ |
Daftar Isi:
- Pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan dilakukan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan prilaku, professional, kesehatan jasmani dan rohani. Tindak pidana terorisme merupakan kejahatan serius yang membahayakan ideologi negara, keamanan, kedaulatan negara dan nilai-nilai kemanusiaan. Bagi narapidana jenis teroris, pembinaannya dilakukan secara khusus karena ada risiko yang melekat pada dirinya. Pada kenyataannya, pelaksanaan pembinaan mengalami berbagai kendala bahkan tidak dilaksanakan sehingga pembinaan tidak dapat berjalan. Dikawatirkan pelaksanaan pembinaan yang tidak berjalan tersebut akan berakibat adanya ancaman terorisme yang dilakukan oleh mantan narapidana teroris.Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kota Bengkulu dan apa faktor penghambat pembinaan terhadap narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan dan hambatan yang dialami dalam melaksanakan pembinaan terhadap narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis-empiris. Sumber data diperoleh melalui teknik wawancara, pengamatan dan penggunaan kuisioner. Selanjutnya data diolah dan disusun dan dilakukan analisis kualitatif, yaitu analisis data yang dideskripsikan dengan katakata yang menggunakan kerangka berfikir deduktif dan induktif dan sebaliknya, kemudian dibuat dalam bentuk laporan skripsi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pembinaan narapidana teroris di dalam lembaga pemasyarakatan Klas IIA Kota Bengkulu tidak berjalan karena unsur program pembinaan intelektual, bimbingan konseling, deradikalisasi tidak dilaksanakan. Faktor penghambat dalam pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana teroris di lembaga pemasyarakatan Klas IIA Kota Bengkulu adalah sumber daya manusia, sarana, anggaran dan kesadaran petugas Lapas.