PEMBATALAN AKTA HIBAH OLEH PPAT SEBAGAI AKIBAT WANPRESTASI DARI PIHAK PENERIMA HIBAH (STUDI PADA KANTOR PPAT NETI HERLINI)
Main Authors: | SETIAWAN, BENI, Emilia, Kontesa, Edi, Hermansyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17822/1/SKRIPSI%20Beni%20Setiawan%20%28B1A112007%29%282%29.pdf http://repository.unib.ac.id/17822/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini untuk mengetahui akibat hukum atas pembatalan akta hibah oleh PPAT sebagai akibat wanprestasi dari pihak penerima hibah dan untuk mengetahui penyebab dari pembatalan akta hibah oleh PPAT sebagai akibat wanprestasi dari pihak penerima hibah. Metode yang digunakan metode penelitian hukum empiris, yang menggunakan data primer dan data sekunder. Kemudian data dianalisis secara yuridis kualitatif dengan cara berpikir deduktif-induktif. Berdasarkan dari hasil penelitian yang penulis lakukan maka dapat disimpulkan (1) bahwa akibat hukum yang timbul dari harta hibah yang dimohonkan pembatalan, maka kepemilikan atas harta hibah tersebut akan kembali kepada pemberi hibah sehingga seluruh harta hibah yang telah dihibahkannya akan kembali menjadi hak miliknya sendiri. Apabila objek hibah telah dibalik nama atau telah disertipikatkan atas nama penerima hibah, maka sertipikat tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Pemberi hibah dapat mengajukan permohonan kepada Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) agar sertipikat objek sengketa tidak berlaku lagi dengan adanya putusan pembatalan hibah tersebut. Kemudian sertifikat objek sengketa dapat kembali diatasnamakan pemberi hibah (2) bahwa penyebab dari pembatalan akta hibah oleh PPAT adalah pemberi hibah menuntut dan meminta menarik kembali hibahnya di PPAT Neti Herlini karena dirinya MY (selaku penerima hibah) dianggap telah melakukan wanprestasi dan tuduhan dari anak-anak pemberi hibah bahwa tidak melaksanakan kewajibannya untuk mengurus dan merawat pemberi hibah yaitu AZ (selaku pemberi hibah).