PENINGKATAN MUTU FISIK AIR GAMBUT YANG DISARING DENGAN SARINGAN PASIR LAMBAT (SPL)-GRAPILER DENGAN BERBAGAI TINGGI MUKA AIR
Main Authors: | Santika, Winda, Sigit, Mujiharjo, Bosman, Sidebang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17749/1/SKRIPSI%20HASIL%20Winda%20Santika_E1G013021_TIP2013.pdf http://repository.unib.ac.id/17749/ |
Daftar Isi:
- Di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kelurahan Rawa Makmur, masyarakat mayoritas menggunakan air sumur rawa untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarga maupun industri kecil. Secara fisik kualitas air sumur rawa rendah (berwarna kuning, berbau, keruh, dan sebagainya). Salah satu cara untuk meningkatkan mutu air yang dapat diterapkan adalah dengan penyaringan. Penyaringan dengan menggunakan saringan pasir lambat grapiler (SPL)- Grapiler adalah suatu sistem penyaringan dengan memanfaatkan gaya kapiler dan gaya gravitasi bumi. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh tinggi muka air gambut pada SPL-Grapiler terhadap Total Suspended Solid (TSS), pH, kekeruhan, warna dan bau air hasil saringan.. Percobaan dilakukan dengan menggunakan empat SPL-Grapiler dengan ukuran 65 cm x 45 cm x 50 cm. Dengan perlakuan tinggi muka air 10 cm, 15 cm, 20 cm, 25 cm yang memakai rancangan bujur sangkar latin dengan penggulangan sebanyak empat kali. Data ditampilkan dalam bentuk tabel yang dianalisa menggunakan ANOVA dan jika ada beda nyata maka di lakukan uji lanjut dengan metode Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf signifikan 5 % untuk menjelaskan pengaruh tinggi muka air terhadap air hasil penyaringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPL-Grapiler mampu meningkatkan mutu fisik air gambut. Kadar total suspended solid (TSS) dari mula-mula 20,75 mg/L masing- masing menjadi 3,9 mg/L, 4,6 mg/L, 5,2 mg/L dan 6,4 mg/L. Kekeruhan yang semula 18,57 Nephelometric Turbidity Unit (NTU) menjadi 0,30 NTU, 0,40 NTU, 0,46 NTU dan 0,64 NTU. Warna yang semula 21,25 PtCo menjadi 0,5 PtCo pada setiap masing-masing tinggi muka air. Meningkatkan pH yang semula 6,6 menjadi 7,7;7,5;7,4 dan 7,3, serta mengurangi bau yang semula berbau rawa menjadi agak tidak berbau hingga tidak berbau.. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa Saringan Pasir Lambat (SPL)-Grapiler bahwa tinggi muka air pada penyaringan berpengaruh nyata terhadap TSS, kekeruhan, pH dan bau serta pada warna tidak ada pengaruh terhadap tinggi muka air. Jadi semakin rendah muka air semakin berkurang kadar pencemar karakteristik fisik air hasil penyaringan, begitupun sebaliknya. (Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu).