ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KERIPIK PISANG DAN PISANG SALAI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA WAHYU

Main Authors: Andanu, Odi, Hidayat, Koto, Lukman, Hidayat
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/17742/1/SKRIPSI%20ODI%20ANDANU.pdf
http://repository.unib.ac.id/17742/
Daftar Isi:
  • Buah pisang mempunyai daya guna yang luas karena selain sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan juga sebagai konsumsi rumah tangga. Buah pisang dapat diolah menjadi berbagai jenis produk seperti keripik pisang, tepung, gaplek, pisang salai, dodol, sari buah dan jam/selai. Agroindustri pada dasarnya adalah industri yang berbasis pertanian guna menambah nilai dari komoditi pertanian dan menyempurnakan hasil pertanian. Desa Tebat Monok, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang merupakan desa yang banyak terdapat industri rumah tangga yang mengolah buah pisang menjadi keripik pisang dan pisang salai salah satunya adalah industri rumah tangga WAHYU. Proses pengolahan masih dihadapkan pada beberapa kendala seperti tingginya biaya produksi dan jumlah bahan baku yang diproses berfluktuatif. Tujuan penelitian penelitian ini adalah menganalisis pendapatan dan nilai tambah dari pengolahan pisang menjadi keripik pisang dan pisang salai dan menghitung perbedaan pendapatan dan nilai tambah antara keripik pisang dan pisang salai. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Analisa data menggunakan analisa deskriftif kualitatif dan analisa kuantitatif yakni nilai tambah, pendapatan, Break Even Point (BEP) dan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan nilai tambah rata-rata untuk pisang salai sebesar Rp. 4.371,37, keripik pisang manis Rp. 2.944,00 dan keripik pisang asin Rp. 3.627,90 sedangkan pendapatan pisang salai sebesar Rp. 29.566.251,-/tahun, keripik pisang manis Rp. 18.437.067,96,-/tahun dan keripik pisang asin Rp. 20.286.567,-/tahun. BEP Rupiah pisang salai Rp. 1.415.636, keripik pisang manis Rp. 988.966, keripik asin Rp. 781.352 dan BEP unit pisang salai 145 bungkus, keripik pisang manis 124 bungkus dan keripik pisang asin 98 bungkus dengan R/C Ratio pisang salai sebesar 1,66, keripik pisang manis 1,49 dan keripik pisang asin 1,71. Nilai tambah pisang salai lebih besar Rp. 743,47 dibandingakan keripik pisang asin, sebesar 1.427,37 dibandingkan keripik pisang manis dan pendapatan pisang salai lebih besar Rp. 9.279.684 dibandingkan keripik pisang asin, sebesar Rp. 11.129.183 dibandingkan keripik pisang manis. (Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)