EFEKTIVITAS TANAMAN OBAT SEBAGAI PENGGANTI FEED ADDITIVE KOMERSIAL TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAGING BROILER

Main Authors: Adiyan, Nurul, Kususiyah, Kususiyah, Tatik, Suteky
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/17699/1/SKRIPSI%20LENGKAP_NURUL%20ADIYAN_E1C014112_CETAK%2095.pdf
http://repository.unib.ac.id/17699/
Daftar Isi:
  • Dewasa ini, kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam broiler semakin meningkat. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan tersebut masyarakat umumnya menghendaki daging ayam broiler yang tidak amis, warna daging yang kemerah-merahan, tekstur yang lebih empuk dan rasa yang lebih enak bebas antibiotik. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dapat dilakukan upaya dengan pemberian tepung daun tanaman obat sebagai pengganti feed additive komersial. Daun tanaman obat bersifat antioksidan, yang telah disarankan sebagai pengganti antibiotika. Tanaman obat mempunyai efek samping yang rendah dan mampu menjaga kualitas produk dan performa ternak. Senyawa antioksidan dalam tanaman obat antara lain α-tocopherol (vitamin E), ß-karotin, asam askorbat, flavonoid, karotenoid, anthocyanins, senyawa fenol, seng dan selenium. Tanaman obat yang berpotensi untuk menggantikan feed additive komersial sekaligus meningkatkan beberapa karakteristik organoleptik pada daging broiler, seperti warna daging yaitu daun katuk, daun salam, daun kemangi, daun pepaya, daun kelor dan buah mengkudu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas beberapa tanaman obat terhadap karakteristik organoleptik daging ayam broiler. Diduga pemberian tepung tanaman obat tertentu sangat efektif meningkatkan rasa dan warna daging serta menurunkan bau amis daging ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2017, berlokasi di Kandang Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P0: Pakan mengandung 0,5% feed additive komersial (top mix), P1: Pakan mengandung 5% tepung daun katuk, P2: Pakan mengandung 5% tepung daun salam, P3: Pakan mengandung 5% tepung daun kemangi, P4: Pakan mengandung 5% tepung daun pepaya, P5: Pakan mengandung 5% tepung daun kelor, P6: Pakan mengandung 5% tepung buah mengkudu. Ayam broiler umur 14 hari sebanyak 168 ekor secara acak, didistribusikan ke dalam 28 petak kandang perlakuan. Pada umur 35 hari, setiap ulangan pada masing-masing perlakuan diambil sampel 1 ekor ayam berdasarkan rata-rata berat badan untuk pengambilan data warna daging, uji rasa daging, uji bau daging, dan uji keempukan daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, skor warna daging P0 (3,13) lebih rendah dibanding skor warna daging P1-P6 dengan kisaran 3,25-3,94. Skor rasa daging P0 (3,63) lebih tinggi dibanding P1-P6 dengan kisaran 3,40-3,60. Skor bau daging P0 (3,85) lebih tinggi dibanding P1-P6 dengan kisaran 3,60-3,80 kecuali P5 (3,98) lebih tinggi dibanding P0. Skor keempukan daging P0 (3,85) lebih tinggi dibanding P1-P6 dengan kisaran 3,53- 3,70. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tanaman obat sebagai pengganti feed additive komersial dapat meningkatkan warna daging, namun belum meningkatkan rasa daging, bau daging dan keempukan daging. (Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu).