STRATEGI PEMASARAN MADU HUTAN DI KOTA BENGKULU

Main Authors: Nurrahmi, Mutia, Rustama, Saepudin, Basyarudin, Zain
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/17697/1/Skripsi%20Mutia%20Nurrahmi%20E1C014116.pdf
http://repository.unib.ac.id/17697/
Daftar Isi:
  • Indonesia sangat cocok untuk usaha peternakan lebah, karena negara Indonesia sangat kaya akan ragam tanaman berbunga dan hasil pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan lebah, sehingga dapat diusahakan sepanjang tahun. Salah satu jenis lebah yang berpotensi besar di Indonesia adalah Apis dorsata yang dikenal dengan lebah liar. Madu hutan liar Indonesia adalah merupakan cairan yang dihasilkan oleh jenis lebah hutan (Apis dorsata) yang diperoleh pemburu madu di hutan belantara secara langsung pada gerombolan atau koloni lebah liar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran madu hutan di Kota Bengkulu, dengan terlebih dahulu mengidentifikasi, menilai faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode Analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunity, Threat) digunakan untuk mengevaluasi peluang dan ancaman di lingkungan bisnis maupun kekuatan serta kelemahan yang dimiliki internal perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey (pengamatan dan kuesioner) dengan konsumen madu pada berbagai outlet. Data yang diperoleh berupa analisis segmentasi konsumen madu dengan menggunakan analisis deskriptif, serta uji pemasaran dianalisis dengan metode analisis SWOT yang mencakup faktor Internal kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weaknesses) serta faktor Eksternal peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat). Berdasarkan analisis tersebut, alat yang di pakai untuk menyusun faktor-faktor strategis usaha adalah dengan menggunakan matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang di hadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki usaha tersebut. Hasil analisis SWOT yang diperoleh, dapat diketahui pada pemasaran madu di Kota Bengkulu berada pada kuadran I merupakan situasi yang sangat menguntungkan dan mendukung strategi agresif. Hal ini dapat di lihat dari besarnya total tertimbang dari faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan sebesar 1,71 dan faktor peluang dan ancaman sebesar 0,9. Hal ini menggambarkan bahwa strategi pemasaran yang ada dapat ditingkatkan. (Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, 2018)