PERBEDAAN KUALITAS HIDUP ANAK YANG MENDERITA TONSILITIS KRONIK DI POLI THT RSUD M.YUNUS BENGKULU DENGAN ANAK NORMAL DI SD MIN 01 TANJUNG AGUNG KOTA BENGKULU
Main Authors: | Romauli, Hutabarat, Afif, Rahmawan, Helmiyetti, Helmiyetti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17632/1/Skripsi.pdf http://repository.unib.ac.id/17632/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Tonsilitis kronik adalah infeksi berulang yang paling sering terjadi pada tenggorok terutama pada usia anak-anak dan remaja. Gejala klinis tonsilitis kronik berupa nyeri menelan, demam, hiperemis, dan pembesaran limfadenopati servikal. Hal ini menyebabkan keadaan yang tidak menyenangkan dan mengganggu kualitas hidup penderita. Kualitas hidup berhubungan dengan kesehatan yang sangat multidimensi termasuk psikologis, fisik, emosional dan otonomi pasien serta perasaan seseorang untuk sejahtera, mampu mengambil peran dan mampu berinteraksi sosial. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui skor kualitas hidup penderita tonsilitis kronik. Metode: penelitian cross-sectional dengan subjek penelitian adalah orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di poliklinik THT Rumah Sakit M. Yunus Bengkulu dan sekolah SD 01 Tanjung agung Bengkulu. Subjek kriteia inklusi diambil dengan metode consecutive sampling dan simple random samping. Variabel bebas adalah tonsilitis kronik dan variabel terikat adalah kualitas hidup. Kualitas hidup terkait kesehatan diukur menggunakan kuesioner Pediatric Quality of Life Inventory (PedsQL). Penelitian ini diperoleh 36 data dan dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji t independen melalui program SPSS 15.00. Signifikansi yang digunakan adalah p < 0,005 Hasil: Penelitian ini menunjukkan total skor kualitas hidup anak penderita tonsilitis kronik sebesar 48,04 dan anak normal sebesar 82,09. Hasil uji t independen menunjukkan p=0,000. Simpulan penelitian: Kualitas hidup anak penderita tonsilitis kronik lebih rendah dibanding dengan anak normal. Kata Kunci: anak, kualitas hidup, tonsilitis kronik