ANALISIS VEGETASI HUTAN TUMBUHAN BAWAH PADA LAHAN KARET RAKYAT DAN SAWIT RAKYAT DI DESA SARI MULYO KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SELUMA

Main Authors: Heriyanto, Heriyanto, Wiryono, Wiryono, Yansen, Yansen
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/17583/1/ANALISIS%20VEGETASI%20TUMBUHAN%20BAWAH%20PADA%20LAHAN%20KARET%20RAKYAT%20DAN%20SAWIT%20RAKYAT%20DI%20DESA%20SARI%20MULYO%20KECAMATAN%20SUKARAJA%20KABUPATEN~1.pdf
http://repository.unib.ac.id/17583/
Daftar Isi:
  • Keanekaragaman hayati memiliki arti yang penting untuk menjaga kestabilan ekosistem. Tumbuhan merupakan produsen yang menjadi sumber energi dalam suatu daur kehidupan dan sebagai indikator kondisi suatu lingkungan. Dari sekian banyak jenis tumbuhan, ada tumbuhan yang berasal dari asli daerah dan ada juga yang berasal dari luar daerah (asing). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan komposisi jenis asli dan asing tumbuhan bawah pada lahan karet rakyat dan sawit rakyat di Desa Sari Mulyo Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Penelitian ini dilakukan dua bulan terhitung sejak desember 2017 sampai dengan januari 2018 di Desa Sari Mulyo Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Metode pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode kuadrat yang diletakkan secara sistematik dengan awal acak dengan jarak dua meter. Penentuan jumlah plot menggunakan metode kurva spesies area. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif nilai Indeks Nilai Penting (INP), indeks keragaman jenis (H’), indeks kemerataan jenis (E) dan indeks kesamaan komunitas Ellenberg. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada lahan karet dijumpai 37 spesies (26 famili), 24 spesies (18 famili) merupakan jenis asing dan 13 spesies (11 famili) merupakan jenis asli. Jenis dominan (6 asing dan 1 asli) yang ada di lahan karet antara lain %, Dicranopteris currani Copel. dengan nilai INP sebesar 26,63%, Imperata cylindrica(L.) Raeusch.dengan nilai INP sebesar 18,42%,Sphagneticola trilobata(L.) Pruskidengan nilai INP sebesar 13,56%, Pericampylus glaucus (Lam.) Merr.dengan nilai INP sebesar 13,16%, Selagenilla willolenowi (Desv. Ex Poir) Bakerdengan nilai INP sebesar 12,98% dan Ottochloa nodosa (L.) Pruski dengan nilai INP sebesar 9,51.Sedangkan untuk jenis asli yitu Asystasia gangeticaL. T. Andersondengan nilai INP 27,36%. Pada lahan sawit dijumpai 51 spesies (36 famili), 39 spesies (23 famili) merupakan jenis asing dan 12 spesies (12 famili) merupakan jenis asli. Jenis dominan (7 4 asing dan 1 asli) yang dijumpai pada lahan sawit antara lain Acroceras munroanum (Balansa) Henrard dengan nilai INP sebesar 11,1%, Spermacoce latifolia Aubl. Dengan nilai INP sebesar 11,1%, Axonopus compressus ( Sw. ) P.Beauv. dengan nilai INP sebesar 13,9%, Pityrogramma calomelanos (L.) Link dengan nilai INP sebesar 11,6%, Clitoria laurifolia Poir. Dengan nilai INP sebesar 10,9% , Lomariopsis lineata (C.Presl) Holttum dengan nilai INP sebesar 14,1%, Paspalum conjugatum P. J. Bergius dengan nilai INP sebesar 10,5% dan Asystasia gangetica L. T. Anderson dengan nilai INP terbesar yaitu 17,1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman jenis pada kedua lahan tersebut tinggi. Pada lahan karet dijumpai 37 spesies (25 famili),18 spesies jenis asing dan 13 spesies jenis asli, dengan nilai indeks keragaman jenis sebesar 2,76 dan indeks kemerataan jenis sebesar 0,77. Pada lahan sawit dijumpai 51 spesies (36 famili), 39 spesies jenis asing dan 12 spesies jenis asli, dengan nilai indeks keragaman jenis sebesar 3,30 dan indeks kemerataan jenis sebesar 0,80. (Program Studi Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)